Sentimen
Positif (99%)
27 Feb 2024 : 03.37
Informasi Tambahan

Kasus: stunting

Besar Pasak dari Tiang, Defisit APBN Membengkak Akibat Program Makan Siang Gratis

27 Feb 2024 : 10.37 Views 3

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Besar Pasak dari Tiang, Defisit APBN Membengkak Akibat Program Makan Siang Gratis

FAJAR.CO.ID -- Lebih besar pasak dari tiang. Belanja negara lebih besar dari penerimaan. Defisit APBN 2025 sudah dipatok membengkak. Pembengkakan defisit APBN dampak program Makan Siang Gratis.

Defisit APBN 2025 membengkak dibanding APBN 2024 di tengah ketidakpastian global, suku bunga tinggi, dan gejolak geopolitik. Rasio defisit APBN dipatok naik sebagai dampak program Makan Siang Gratis yang diperkirakan menelan anggaran hingga Rp400 triliun.

Meski sudah diperkirakan bakal menghabiskan dana APBN mencapai Rp400 triliun, program Makan Siang Gratis ini juga belum menyasar semua masyarakat miskin. Pelaksanaan programnya secara bertahap.

Makan Siang Gratis merupakan program pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Meski belum ditetapkan sebagai pemenang Pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum, Presiden Joko Widodo sudah membahas Makan Siang Gratis ini dan akan dimasukkan dalam APBN 2025.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan program makan siang gratis besutan Prabowo-Gibran. Dia menyebutkan bahwa Jokowi menargetkan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk tahun anggaran 2025 sebesar 2,48%-2,8%.

Sebagai gambaran, defisit APBN 2024 ditetapkan sebesar 2,29 persen dari Produk Domestik Bruto atau PDB.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan Presiden Jokowi sudah memberi pesan terkait pelaksanaan program Makan Siang Gratis.

Dampak pelaksanaan program tersebut, rasio belanja negara bakal semakin lebih besar dari penerimaan negara alias defisit semakin besar. Menurut Suharso, Jokowi menargetkan defisit APBN tahun anggaran 2025 di kisaran 2,48-2,8 persen.

"Bapak Presiden menyampaikan kalau bisa defisit jangan terlalu loncat sekali. Tadi ancer-ancer-nya antara 2,48-2,8 persen. Juga ada peningkatan dari belanja investasi yang below the line antara 0,5-1 persen," ungkap Suharso di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (26/2/2024).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga mengungkap pesan Jokowi agar dapat mengendalikan defisit di kisaran 2,45-2,8 persen. Pengendalian defisit APBN diperlukan agar dalam situasi global suku bunga tinggi dan gejolak dari sisi geopolitik, kepercayaan terhadap APBN masih terjaga.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintahan Presiden Jokowi siap mengalokasikan program makan siang gratis, meskipun APBN 2025 diprediksi defisit 2,8 persen.

Airlangga mengatakan pelaksanaan program makan siang gratis tidak langsung menyasar semua anak di seluruh Indonesia.

Secara bertahap, program ini akan menyasar anak usia 0-5 tahun (balita) dan ibu hamil di wilayah tertentu seperti kawasan dengan tingkat stunting yang tinggi.

Airlangga mengaku data calon penerima program makan siang gratis Prabowo-Gibran sudah dikantongi pemerintah. Anggaran untuk membiayai program ini masih dalam kajian. (fajar)

Sentimen: positif (99.2%)