Sentimen
Positif (88%)
25 Feb 2024 : 08.58

Soal Proyeksi Hubungan Indonesia-Australia, Prabowo: Tidak Ada Banyak Kejutan

25 Feb 2024 : 15.58 Views 3

TVOneNews.com TVOneNews.com Jenis Media: News

Soal Proyeksi Hubungan Indonesia-Australia, Prabowo: Tidak Ada Banyak Kejutan

Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menyebut tidak akan ada banyak kejutan terkait hubungan Indonesia-Australia ke depannya.

Menurutnya, pemerintah Indonesia terus menjalin hubungan baik ke semua negara, terutama negara-negara tetangga termasuk Australia.

“Saya tidak melihat akan ada banyak kejutan. Tetapi yang pasti, sebagaimana disampaikan wakil perdana menteri, kami tetangga dekat."

"Kami ditakdirkan menjadi tetangga dekat dan kami berkomitmen untuk berhubungan baik satu sama lain,” ujar Prabowo usai pertemuan dengan Wakil PM Australia Richard Marles di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, mengutip Antara Minggu (25/2/2024).

Terlepas adanya naik-turun dalam hubungan Indonesia dan Australia, secara umum hubungan kedua negara baik. Indonesia pun, menurut Prabowo, selalu menilai Australia sebagai sahabat.

“Kami pun berkomitmen untuk memelihara dan meningkatkan hubungan ini. Jadi saya tidak berpikir akan ada kejutan, tetapi kami berniat untuk menumbuhkan hubungan baik ini di banyak sektor, pendidikan, ekonomi, budaya, militer,” lanjut Prabowo.

Dia menekankan pendidikan juga menjadi prioritas utama pemerintah.

“Fokus utama kami menyediakan pendidikan untuk rakyat kami dan kami melihat Australia adalah mitra yang tepat,” ungkapnya.

Wakil PM Australia, Richard Marles diketahui menemui Prabowo untuk yang kedua kalinya dalam waktu kurang dari setahun.

Dalam pertemuan itu, Marles menegaskan Indonesia dan Australia menghadapi ancaman keamanan yang sama di kawasan, dan pemahaman atas itu pun menjadi dasar dari kebijakan pertahanan masing-masing negara.

Oleh karena itu, Marles menekankan selepas pertemuannya dengan Prabowo, dia meyakini kedua negara segera menekan perjanjian kerja sama pertahanan baru yang lebih lengkap.

Dia menyebut pembahasan mengenai peningkatan perjanjian kerja sama pertahanan yang baru itu semakin mendekati tahap akhir.

“Kami dalam posisi yang juga berharap perjanjian itu segera ditandatangani beberapa bulan ke depan,” kata Marles.

Jika perjanjian kerja sama itu ditekan, Marles meyakini hal itu menjadi wujud kemitraan bidang pertahanan paling signifikan sepanjang sejarah hubungan Indonesia dan Australia.

“Itu juga akan menjadi momen paling penting dalam hubungan bilateral ini,” lanjutnya.

Dalam jumpa pers yang sama, Menhan RI Prabowo Subianto memperkirakan perjanjian itu bakal ditekan dua negara dalam 2–3 bulan ke depan.

“Kami merencanakan dalam waktu yang tidak lama untuk tanda tangan perjanjian kerja sama pertahanan, dengan Australia yang kemungkinan besar."

"Kami harapkan bisa selesai dan ditandatangani 2–3 bulan lagi,” ungkapnya.

Prabowo dalam pertemuannya dengan Marles, didampingi oleh sejumlah pejabat, di antaranya Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Wakil Menteri Pertahanan RI Letjen TNI (Purn) M. Herindra, Wakil Kepala Kepolisian Negara RI (Wakapolri) Komjen Pol. Agus Andrianto, Sekretaris Jenderal Kemhan RI Marsekal Madya TNI Donny Ermawan Taufanto, dan Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid. (ant/ree)

Sentimen: positif (88.9%)