Sentimen
Negatif (80%)
25 Feb 2024 : 19.04
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Washington, Moskow

Tokoh Terkait

Tanda Kemenangan Putin Kian Nyata, Ukraina Ngaku Sudah di Ujung Tanduk

25 Feb 2024 : 19.04 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Tanda Kemenangan Putin Kian Nyata, Ukraina Ngaku Sudah di Ujung Tanduk

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia dan Ukraina masih terus berupaya meraih kemenangan atas perang yang telah berlangsung selama dua tahun terakhir. Meski begitu, perang antara kedua negara tetangga tersebut tak memiliki kejelasan kapan akan berakhir.

Namun kali ini Moskow disebut-sebut telah menemui titik terang kemenangan atas Kyiv. Negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin tersebut berhasil merebut kota Avdiivka setelah mengintensifkan serangannya dalam beberapa waktu lalu.

Putin menyebut pencaplokan Avdiivka sebagai "kemenangan penting". Pasalnya, perebutan ini terjadi di tengah kekurangan amunisi yang akut di Ukraina, sementara bantuan militer Amerika Serikat (AS) kepada Kyiv tertunda selama berbulan-bulan di Kongres.

-

-

"Kepala negara mengucapkan selamat kepada tentara Rusia atas keberhasilan ini, sebuah kemenangan penting," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan di situsnya, dikutip dari Reuters, Minggu (25/2/2024).

Di sisi lain, situasi Ukraina pun telah di ujung tanduk. Ada beberapa faktor yang menjadi kelemahan pasukan Kyiv, salah satunya adalah udara dingin yang melanda medan perang.

Juru bicara Brigade Penyerang Terpisah ke-3, salah satu unit yang mencoba menguasai kota, mengatakan hal-hal ini dapat membuat jumlah pasukan mereka yang bertahan kalah tujuh berbanding satu dengan Moskow.

"Cuacanya hujan, salju, hujan, salju. Akibatnya, orang-orang terserang flu atau angina. Mereka tidak bisa beraksi selama beberapa waktu, dan tidak ada orang yang menggantikan mereka," kata seorang komandan kompi di brigade Ukraina dengan panggilan Limuzyn.

Komandan lain di Brigade ke-59, yang hanya menyebutkan nama depannya Hryhoriy, menggambarkan serangan tanpa henti dari kelompok yang terdiri dari lima hingga tujuh tentara Rusia yang terus maju hingga 10 kali sehari. Ia bahkan menyebut serangan itu sebagai gilingan daging.

"Ketika satu atau dua posisi bertahan melawan serangan-serangan ini sepanjang hari, para prajurit menjadi lelah," kata Hryhoriy ketika ia dan pasukannya yang kelelahan diberi rotasi singkat dari garis depan dekat kota Donetsk di bagian timur yang diduduki Rusia.

"Senjata rusak, dan jika tidak ada kemungkinan untuk memberi mereka lebih banyak amunisi atau mengganti senjata, maka Anda memahami apa akibatnya."

Tak hanya itu, bantuan senjata yang mandek juga jadi faktor kekalahan Ukraina saat itu. Diketahui, Kyiv sangat bergantung pada uang dan peralatan dari luar negeri untuk mendanai upaya perangnya.

Sayangnya bantuan Amerika Serikat (AS) sebesar US$ 61 miliar masih tertahan akibat perselisihan politik di Washington.

Moskow kini menguasai hampir seperlima wilayah Ukraina termasuk Semenanjung Krimea yang dicaploknya pada tahun 2014, meskipun garis depan perang sebagian besar mengalami stagnasi dalam 14 bulan terakhir.

Para pejabat Ukraina mengatakan angkatan bersenjata mereka berjumlah sekitar 800 ribu, sementara pada Desember Putin memerintahkan pasukan Rusia ditingkatkan sebanyak 170 ribu tentara menjadi 1,3 juta.


[-]

-

Minyak Rusia Diserang, Drone Terbang di Atas Rumah Putin
(luc/luc)

Sentimen: negatif (80%)