23 Februari 2024 12:51 WIB

Adi menilai pernyataan Habiburokhman menunjukan isyarat bahwa kubu 01 dan 03 tidak akan bersatu menjadi oposisi

Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno (Ist)

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno buka suara terkait pernyataan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman yang menyebut ada pimpinan partai politik dari kubu sebelah yang akan bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran usai Pilpres 2024.

"Saya kira pernyataan Habiburokhman itu menegaskan bahwa partai-partai politik di luar kubu 02 secara perlahan sudah lempar handuk, sudah mengakui keunggulan Prabowo dan Gibran meski belum ada keputusan resmi dari KPU. Tapi pengakuan itu sepertinya didasarkan atas hasil quick count yang memenangkan secara mutlak pasangan nomor 02 itu," kata Adi seperti dilansir detikcom, Kamis (22/2/2024).

Adi menilai pernyataan Habiburokhman menunjukan isyarat bahwa kubu 01 dan 03 tidak akan bersatu menjadi oposisi apabila benar paslon nomor urut dua Prabowo-Gibran menang di Pilpres 2024.

Tegaskan NasDem Masih Solid dengan Koalisi Perubahan, Ahmad Ali: Kita Lagi Menunggu Hasil Pemilu 2024

"Pernyataan Habib menurut saya ada partai politik entah itu di kubu 1 atau 3 sudah lempar handuk menyatakan pilpres sudah game over dan menyatakan siap bergabung koalisinya Prabowo dan Gibran. Kedua, saya kira memang partai-partai di kubu 1 dan 3 ini mengindikasikan tidak akan bersatu membentuk satu poros oposisi yang melawan Prabowo dan Gibran di lima tahun yang akan datang," ujar Adi.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa tren oposisi sudah menghilang semenjak masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Padahal oposisi, kata dia, penting untuk menjalankan fungsi check and balance.

"Jadi pernyataan Habib ini mengindikasikan ke depan akan ada satu per satu entah itu kubu 1 atau kubu 2 akan hijrah migrasi menjadi bagian dari koalisi politiknya Prabowo dan Gibran. Oleh karena itu tentu ini akan menjadi ancaman minimnya oposisi," pungkasnya.