Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung
Kasus Kekerasan pada Anak dan Perempuan di Jabar Meningkat, Ini Penyebabnya Kata DP3AKB
JabarEkspress.com Jenis Media: News
BANDUNG, JABAR EKSPRES – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat (DP3AKB Jabar) menyebut angka kekerasan pada anak dan perempuan, saat ini telah mengalami peningkatan.
Bahkan berdasarkan data dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA), Kepala DP3AKB Jabar, Siska Gerfianti, mengatakan bahwa peningkatan tersebut telah terjadi sejak tahun 2023 lalu.
“Kalua dari data Simfoni, tahun 2022 itu kita (Jabar) angkanya di 2001 (kasus), dan di 2023 kemarin itu kita mengalmi kenaikan menjadi 2819,” katanya saat ditemui di Gedung Sekoper Cinta, Jl Turangga, Kota Bandung, Jum’at (23/2).
Meski telah mengalami peningkatan, Siska mengaku bahwa hal tersebut merupakan sebuah keberhasilan DP3AKB Jabar dalam mengkampayekan program Jabar Berani Cegah Tindakan Kekerasan atau Jabar Cekas. “Sehingga memang menjadi banyak sekali laporan (kasus kekerasan pada anak dan perempuan) yang masuk ke kita,” ucapnya.
BACA JUGA: Lewat KLA, Jawa Barat siap Jadi Provinsi Layak Anak di Indonesia
Disingung soal laporan yang masuk, Siska mengatakan hingga akhir Februari 2024 ini sudah ada sekitar 690 aduan atau keluhan yang disampaikan oleh masyakarat.
“Tapi dari sekian ratus (laporan) yang masuk, itu sudah ada yang selesai sekitar 160 an, tetapi sisanya masih berlanjut karena penanganan kekerasan pada anak dan perempuan ini butuh waktu yang cukup panjang, dan rata-ratan untuk kasus-kasus berat itu butuh waktu sekitar 1 – 2 tahun,” ungkapnya
Maka dengan adanya jumlah kasus ini, Siska berharap masyarakat khusunya di Jabar untuk lebih berani lagi dalam melaporkan suatu tindakan baik pada anak maupun perempuan.
“Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) kita, tapi Alhamdulillah dengan tindakan kita yang preventif, itu kita harapkan bisa menangani ini bersama-sama karena tidak hanya korban saja yang melaporkan tapi keluarga termasuk masyarkat itu juga bisa, memang kasus naik tapi masyarkat sudah mulai berani untuk melapor,” pungkasnya. (San)
BACA JUGA: Pemprov Jabar akan Rombak Beberapa Program yang Dibentuk 5 tahun Silam
Sentimen: positif (80%)