Sentimen
Negatif (99%)
22 Feb 2024 : 23.04
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Moskow

Tokoh Terkait
Dmitry Medvedev

Dmitry Medvedev

Alexei Navalny

Alexei Navalny

Joe Biden Sebut Putin Bajingan Gila, Kremlin Ngamuk!

23 Feb 2024 : 06.04 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Joe Biden Sebut Putin Bajingan Gila, Kremlin Ngamuk!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kremlin mengecam keras Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang menyebut Presiden Rusia 'bajingan gila' dengan istilah SOB yang merupakan singkatan dari kata umpatan son of a b*tch. Rusia menyebut tindakan Biden memalukan.

Biden menyampaikan komentar tersebut pada pidatonya di San Francisco yang dihadiri oleh sekelompok kecil wartawan, di mana ia membandingkan risiko yang ditimbulkan oleh Putin dengan ancaman perubahan iklim.

"Ini sangat memalukan bagi negara itu sendiri... bagi AS. Jika seorang presiden menggunakan bahasa seperti itu, itu memalukan," kata juru bicara Putin, Dmitry Peskov, dilansir AFP, Rabu (22/2/2024).

-

-

"Jelas Pak Biden menunjukkan perilaku gaya koboi Hollywood untuk melayani kepentingan politik dalam negeri," lanjutnya.

Biden mempunyai riwayat komentar-komentar pedas serupa dan pernah sangat kritis terhadap Putin sebelumnya, dengan mengumumkan pada 2022 bahwa pemimpin Kremlin tersebut "tidak dapat tetap berkuasa."

Pernyataannya muncul ketika hubungan dengan Kremlin berada pada titik terendah dalam sejarah akibat konflik di Ukraina dan kematian pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di penjara.

Presiden AS telah berjanji untuk memberlakukan sanksi baru yang lebih keras terhadap Moskow atas kematian Navalny, yang menurut Gedung Putih dilakukan oleh Kremlin.

Sementara itu, dilansir Reuters, Putin bersama Dmitry Medvedev, yang menjabat sebagai presiden pada 2008-2012, mengatakan ancaman nyata terhadap dunia datang dari "orang-orang tua yang tidak berguna, seperti Biden sendiri."

Medvedev mengatakan Biden sudah "pikun" dan "siap memulai perang dengan Rusia."

Selain itu, pernyataan bahwa Rusia berencana untuk meluncurkan senjata nuklir ke luar angkasa telah menyebabkan krisis terbesar dalam hubungan antara Rusia dan Barat sejak Perang Dingin.

Beberapa orang Rusia dan AS dan para diplomat mengatakan mereka tidak ingat kapan hubungan antara dua kekuatan nuklir terbesar di dunia itu memburuk, termasuk saat Krisis Rudal Kuba tahun 1962.

Terkait kematian Navalny, para pejabat Rusia mengatakan negara-negara Barat langsung menyalahkan Putin tanpa menunggu bukti. Kremlin mengatakan reaksi negara-negara Barat terhadap kematian Navalny tidak dapat diterima dan tidak dapat dibenarkan.


[-]

-

Putin: Tanpa Bantuan Barat, Ukraina 'Kelar' dalam Seminggu
(luc/luc)

Sentimen: negatif (99.9%)