tirto.id - Pengamat sepakbola, Eko Noer Kristiyanto mengatakan Indonesia terancam sejumlah sanksi jika batal menyelenggarakan Piala Dunia U-20 pada Mei 2023 nanti.

Pertama, Indonesia akan dibekukan oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Kedua, Indonesia bisa dikecam oleh negara-negara lain karena tidak melaksanakan amanat FIFA.

"Jadi kemungkinan dibanned ada dan persepsi dunia internasional terhadap Indonesian jadi berkurang," kata Eko kepada Tirto, Selasa (28/3/2023).

Ancaman sanksi ketiga, Indonesia tidak bisa mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan kalender FIFA. Dan keempat, Indonesia tidak akan memiliki kesempatan kembali untuk dipilih FIFA menjadi tuan rumah ajang olahraga.

Kelima, Indonesia akan dicoret sebagai kandidat tuan rumah Piala Dunia 2034. Keenam, federasi olahraga dunia akan mempertimbangkan untuk tidak memilih Indonesia sebagai tuan rumah pesta olahraga termasuk olimpiade.

Kemudian ketujuh, lanjut Eko, Indonesia akan dikecam karena bertindak diskriminatif mencampuradukan olahraga dengan politik.

Kedelapan, pemain, pelatih, wasit, klub dan masyarakat kehilangan mata pencaharian dan 500.000 orang lebih terdampak langsung kalau sepakbola Indonesia terhenti.

Kesembilan, Timnas U16, U19, U20 tidak boleh ikut serta dalam ajang sepakbola internasional jika FIFA membekukan PSSI dan berdampak hilangnya potensi ekonomi hampir triliunan rupiah.

"Hal yang paling fatal kepercayaan olahraga internal akan runtuh," pungkasnya.

Sebelumnya, drawing piala dunia U-20 ditunda digelar di Bali pada 31 Maret mendatang. Musababnya, Gubernur Bali I Wayan Koster menolak Timnas Israel yang masuk dalam gelaran sepak bola tersebut.