JABAR EKSPRES – Proses perhitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus menuai sorotan publik. Salah satunya adalah Anggota DPRD Kota Bogor, Devie P. Sultani.

Dirinya mengkritisi buruknya proses penginputan suara oleh KPU yang dinilai lamban.

Ia menilai, yang harus menjadi perhatian KPU adalah sering errornya sistem Sirekap, berimbas terhambatnya proses penginputan suara.

“Banyak aduan soal itu mulai dari tempat yang tidak memadai, listrik sering mati, dan server yang kerap error. Ada apa ini? Hal seperti itu riskan menyebabkan hal yang tak diinginkan terjadi,” ungkapnya kepada Jabar Ekspres dikutip pada Rabu, 21 Februari 2024.

Menurut Devie, akibat sering error-nya server Sirekap, berimbas kepada semakin lamanya penghitungan suara di kelurahan.

BACA JUGA: AHY Dilantik Sebagai Menteri ATR/BPN, Sahroni: Selamat Belajar!

Sebab, sambung dia, penghitungan di satu kelurahan dapat memakan waktu hingga dua hari.

“Kalau situasi ini terus terjadi, penghitungan suara di kecamatan dapat memakan waktu sampai sebulan,” lirihnya.

Untuk itu, ia mendorong agar KPU Kota Bogor melakukan langkah konkret dalam menyikapi hal tersebut.

“Harus ada langkah konkret dan nyata. Kalau memang servernya tidak siap, hitung saja suara secara manual. Jangan nunggu server normal, apalagi listrik sering mati, mestinya siagakan genset dong, dan cari tempat yang representatif untuk PPK,” tegas Devie.

Ia juga menegaskan, bahwa permasalahan tersebut menjadi perhatian serius DPRD, dan akan dibahas dengan memanggil pihak-pihak terkait.

“Akan kami bahas ini di internal dan kami ingin pertanyakan sebenarnya KPU siap atau tidak menyelenggarakan pemilu,” tukasnya. (YUD)

BACA JUGA: Banyak Petugas KPPS yang Tumbang, Bukti Prioritas Kesehatan Bukan Masalah Utama