Jember (beritajatim.com) – Kampanye pencalonan bupati Jember menjadi satu dari sekian faktor penyebab perolehan dukungan Muhammad Fawait, calon legislator petahana DPRD Jawa Timur dari Partai Gerindra, tetap pada angka kurang lebih 200 ribu suara.

Padahal berbeda dengan Pemilu 2019, Fawait kali ini membagi basis massa dukungan untuk Hermin, caleg DPRD Jatim, yang juga pegiat Laskar Sholawat Nusantara yang dipimpinnya. “Saya pikir hanya dapat 100 ribu suara, karena basis massa sudah kami pecah jadi dua. Alhamdulillah, suara saya sudah tembus 200 ribu berdasarkan penghitungan internal kami,” kata Fawait.

Fawait sempat berdiskusi dengan seorang pengamat politik. “Kata dia, salah satu keberhasilan saya meraup suara banyak, karena ada kampanye dari beberapa pihak dengan kalimat: ‘memilih Gus Fawait, sama dengan memilih bupati baru’ atau ‘memilih Gus Fawait untuk pilkada Jember,” katanya.

“Itu yang mungkin juga membuat ceruk massa baru untuk kami dalam Pemilu 2024. Insyaallah Gerindra juga bisa memperoleh 10-11 kursi untuk DPRD Kabupaten Jember,” kata Fawait.

Efek kampanye pilkada ini melengkapi Prabowo Effect, Laskar Sholawat Nusantara Effect, pengaruh anggota DPR RI Bambang Haryadi, dan kerja kader-kader Gerindra untuk memenangi pemilu. Fawait menyebut, ada harapan yang dimunculkan masyarakat untuk pencalonan bupati. “Jadi kalau ingin perubahan, ingin Gus Fawait jadi bupati, pilih Gerindra, pilih Gus Fawait,” kata Fawait.

Fawait terpilih menjadi anggota DPRD Jawa Timur sejak 2014. Dengan perolehan suara sekitar 200 ribu suara, alumnus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Airlangga Surabaya yang juga Presiden Laskar Sholawat Nusantara ini kemungkinan bakal menjadi caleg DPRD Jatim dengan perolehan suara terbanyak. [wir]

Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks