Sentimen
Negatif (100%)
20 Feb 2024 : 10.34
Informasi Tambahan

Event: Ramadhan

Kasus: bullying

Siapa Farel Legolas Rompies, Anak Sulung Vincent Rompies yang Diduga Terlibat Kasus Perundungan di SMA Binus Serpong, Ini Profil Selengkapnya

20 Feb 2024 : 10.34 Views 3

TVOneNews.com TVOneNews.com Jenis Media: News

Siapa Farel Legolas Rompies, Anak Sulung Vincent Rompies yang Diduga Terlibat Kasus Perundungan di SMA Binus Serpong, Ini Profil Selengkapnya

Jakarta, tvOnenews.com - Anak Vincent Rompies, Farel Legolas Rompies mendadak kini menjadi perhatian publik di media sosial usai diduga melakukan perundungan hingga kekerasan di sekolahnya SMA Binus Serpong.

Kabar ini berawal dari cuitan di Twitter/X yang viral ditulis oleh akun @bospurwa, pada Minggu (19/2/2024).

Diketahui ada empat foto yang dibagikan dalam unggahan itu. Salah satunya foto unggahan yang menceritakan kronologi kejadian tersebut, foto sekumpulan anak muda, serta beberapa foto korban yang terbaring di rumah sakit.

Foto unggahan yang dibagikan langsung viral, tindakan kekerasan dilakukan oleh geng yang beranggotakan senior atau anak kelas 3 SMA.

Kejadian tindakan kekerasan itu terjadi pada 2 Februari 2024 dengan saksi mata berjumlah 40 orang dari junior-junior mereka di sekolah.

Berikut profil biodata dari pasangan selebriti Vincent Rompies dan Fifi Karamoy, Farrel Legolas Rompies yang bersekolah di SMA Binus Serpong.

Farrel Legolas Rompies terkenal dengan nama panggilan Legolas, pemain muda ini telah menunjukkan potensi besar dalam olahraga yang dicintainya.

Legolas saat ini merupakan anggota dari klub sepak bola Young Warrior Football Academy.

Nama lengkap: Farrel Legolas Rompies

Asal: Jakarta

Tanggal lahir: 18 Juli 2006

Umur: 18 tahun (2024)

Hobi: Sepakbola

Orang tua: Vincent Rompies dan Fifi Karamoy

Instagram: @legolasrompies

Legolas Rompies juga sedang menempuh pendidikan di SMA Binus School Serpong.

Diketahui, kasus bullying atau perundungan yang terjadi di Binus School Serpong sontak membuat geger media sosial khususnya X atau sebelumnya Twitter.

Bagaimana tidak, nama artis terkenal pun ikut terseret dalam kasus tersebut.

Sebut saja Vincent Rompies, anaknya didiga ikut terlibat dalam 'Genk Tai' yang disebut sebagai para pembully.

Bahkan beredar pula video 41 detik yang dibagikan oleh akun Twitter salah satunya @indomild, melihatkan potongan aksi perundungan tersebut.

Dalam video yang beredar, korban terlihat dikelilingi oleh beberapa anak yang diduga sebagai pelaku.

Korban yang mengenakan kaos navy itu terlihat sudah tak memakai celana.

Ia terlihat pasrah saat menjadi objek tertawaan dari para pelaku.

Bahkam terlihat juga korban mulai dipukul bagian perut hinggan dicekik lehernya.

Korban pun terlihat pasrah akan perlakuan tersebut karena bagian tangannya yang dipegang oleh pelaku lain.

Video itu sontak viral dan mendapatkan komentar pedas dari netizen yang menyanyangkan hal itu terjadi.

"Dek dek, gada gentlenya sama sekali lo!" tulis netizen.

"Gila bngt anak anak jaman skrng bully nya... Dunia apa ini ya Tuhan. Kasian liat yg di bully, gimna perasaannya,,, semoga pelakunya dpt pelajaran yg setimpal, minimal ngerasain apa yg dirasain korban deh," tulis lainnya.

"Bocah bocah kaya gini mah beraninya keroyokan, kalo ga ya bawa bawa backingan orang tuanya," tulis netizen lain.

Anak Arief Suditomo Diduga Terlibat

Tak hanya anak Vincent saja, netizen kembali dikejutkan dengan beredarnya nama-nama pelaku.

Salah satu nama pelaku tersebut diduga merupakan anak anggota DPR RI dan penyiar berita sekaligus pemimpin redaksi salah satu stasiun televisi, Arief Suditomo.

Sontak nama Arief Suitomo ikit viral di X atau Twitter bersamaan dengan nama Vincent Rompies.

Banyak akun yang membagikan daftar nama hingga fakta anak Arief Suditomo.

Dalam kertas yang dibagikan di X, terlihat ada 8 nama diduga pelaku yaitu Keanu, Gavin, Mada, Tommy, Zahran, Legolas, Elang Raul.

Nama Raul disebut-sebut sebagai anak dari presenter senior Arief Suditomo.

Netizen pun kembali mencari bukti lama yang menunjukkan artikel tentang nama anak Arief Suditomo yaitu Raul Omar Ramadhan Suditomo.

Sontak kemunculan nama tersebut membuat netizen terkejut tak menyangka jika anak Arief Suditomo ikut terlibat.

"Raul anaknya arief suditomo, anggota dpr, jurnalis dan petinggi di m* **. susaah susaahhh," tulis netizen.

"Katanya ada anak dari Arief Suditomo juga ya? Ini bapak2nya pada positive vibes nya, anak2nya pada blangsak," tulis lainnya.

"Ada raul suditomo anaknya arief suditomo pimpinan redaksi metro tv, dulu dpr jaman jokowi periode 1. sisanya masi menunggu intel netijen," tulis lainnya.

"Iya itu ada info anaknya arief suditomo aja skrg udah ditake down," tulos netizen.

"Wadaw ada anak arief suditomo juga," tulis netizen.

Kini usai netizen ramai membicarakan dugaan anaknya terlibat, akun Instagram Arief Suditomo sudah terkunci.

Adapun dugaan kasus bullying atau perundungan itu viral di media sosial. Salah satunya diunggah akun Twitter @kegblgnunfaedh.

"Kalian udah baca ini belum gaes? Ada kasus pembulian yang terjadi di sekolah Binus Serpong. Katanya salah satu pelakunya adalah anak artis. Ada yang tau artis siapa?" bunyi keterangan akun tersebut disertai beberapa foto terduga pelaku dan korban yang sedang dirawat di rumah sakit.

Menurut postingan yang tertera dalam akun itu dijelaskan, di Binus Serpong diduga terdapat subkultur atau geng remaja yang dikenal dengan nama geng GT.

Mereka kerap berkumpul di belakang sekolah bernama Warung Ibu Gaul (WIG). Kabarnya, sejumlah pelajar itu berkumpul setiap hari setelah sekolah untuk melakukan kegiatan menyimpang, yang diduga mengandung unsur kriminal seperti kekerasan, merokok di bawah umur dan vaping.

Dalam struktur ini, senior atau kelas 12 disebut A.

Mereka mengendalikan semua yang ada di geng tersebut dan itu telah berlangsung selama 9 generasi dan dimulai pada masa sekolah menengah atas.

A tersebut dimulai dengan merekrut anggota untuk bergabung.

Kabarnya, imbalan yang didapat bervariasi, seperti ditawari uang untuk bergabung, memiliki akses ke tempat parkir dekat Binus.

Namun imbalan utama yang membujuk orang untuk bergabung adalah status di Binus.

Anak laki-laki diketahui memiliki status hirarki yang lebih tinggi ketika mereka bergabung dengan geng tersebut.

Menurut info yang beredar, mereka mengalami tekanan teman sebaya dari para penghasut yang diduga seringkali berujung pada pemukulan, jika mereka tidak mengikuti perintah yang diberikan oleh penghasut.

Kemudian, dalam keterangan akun itu juga disebut ada aturan yang harus dipatuhi untuk menjadi anggota resmi GT.

Disinyalir, calon anggota baru akan dikumpulkan di warung, lalu para penghasut tersebut akan mengambil kendali dan meminta mereka untuk melakukan perilaku menyimpang.

"Beberapa contoh antara lain pengasut dan mengikuti perintah yang mereka minta namun yang terpenting bagi mereka mereka harus dihukum secara fisik. Mereka juga melecehkan calon anggota baru untuk menunjukkan apakah mereka layak menyandang gelar anggota geng," bunyi keterangan yang diposting dalam akun Twitter @kegblgnunfaedh.

Kabarnya, dalam kejadian 2 Februari, kelas 11 dan 10 menjadi saksi mata kejadian lebih dari 40 orang terlibat dalam insiden ini.

Beberapa mengakibatkan skorsing dan bahkan drop out.

Diduga korban sempat dicekik dan dipukul.

Ironisnya, orang-orang yang hadir tertawa saat mengambil gambar dan video pemukulan ada juga yang sambil makan di ikat di tiang, dipukul menggunakan kayu.

Bahkan ada 2 perempuan yang menyaksikan kejadian tersebut mereka menganggapnya lucu dan tidak berakhir di sana.

Binus Benarkan Kabar Bullying

Beredarnya kasus bullying membuat Binus akhirnya buka suara.

Pihak Binus School Serpong mengaku masih menyelidiki lebih dalam kasus tersebut.

Pihak sekolah juga membenarkan bahwa anak Vincent Rompies adalah salah satu pelaku bullying.

"Iya," ujar Corporate PR Binus University, Haris Suhendra kepada awak media, Senin (19/2/2024).

Ia mengatakan pihak Binus akan memanggil siswa yang terlibat. Bahkan Haris menyebut akan memberikan sanksi dengan ketentuan yang berlaku.

"Sejauh ini dalam penanganan sekolah dan menjadi prioritas untuk ditindaklanjuti. Sejauh ini kita sudah memanggil yang terlibat dan masih dalam proses mengikuti aturan sekolah yang sudah ada," tuturnya.(rra/lkf)

Sentimen: negatif (100%)