Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Beijing, Tokyo, Manila
Tokoh Terkait
Anwar Ibrahim
Awas 'Proxy War', Jepang Turun Tangan Bantu RI Cs Lawan China di LCS
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Jepang dikabarkan tengah memiliki rencana bantuan perkuatan pertahanan Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Filipina dalam melawan tekanan China. Ini terjadi saat Beijing terus agresif menekankan klaim teritorialnya di Laut China Selatan (LCS).
Rencana ini disiapkan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) yang dapat diberlakukan selama 10 tahun ke depan. Rencana ini dilaporkan akan dirilis pada 2025 mendatang.
"Rencana dukungan tersebut adalah Jepang akan menyediakan drone, sistem radar dan kapal patroli, serta langkah-langkah peningkatan kapasitas lainnya untuk masing-masing dari empat negara tersebut," lapor lembaga penyiaran Jepang, NHK, dikutip Senin (19/2/2024).
Pejabat dan pakar Jepang diyakini telah melakukan penelitian dan survei lapangan pada bulan lalu di Filipina dan Indonesia. Mereka dijadwalkan pada bulan April di Malaysia dan Vietnam.
Delegasi JICA yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Hiroo Tanaka mengunjungi Manila pada bulan Januari untuk mengidentifikasi proyek kerja sama keamanan maritim di negara tersebut.
Selama kunjungan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida ke Filipina pada bulan November tahun lalu, Manila dan Tokyo menandatangani perjanjian pemberian radar pengawasan pantai oleh Jepang ke Filipina senilai 600 juta yen (Rp 62,5 miliar).
"Jepang akan terus berinvestasi dalam membantu membangun kapasitas di negara-negara Asia Tenggara melalui penyediaan kapal, kemampuan dan pelatihan," tutur profesor di International Christian University (ICU) di Tokyo, Stephen Nagy.
"Saya memprediksi lebih banyak program seperti ini karena pendekatan pertahanan Jepang berarti bahwa Tokyo berpikir akan lebih baik untuk meningkatkan kemampuan masing-masing negara Asia Tenggara secara individu sehingga mereka dapat memiliki posisi yang lebih kuat di Laut Cina Selatan."
LCS merupakan jalur penting untuk sebagian besar pengiriman komersial dunia dengan beberapa negara terletak di bibir lautan itu seperti Brunei, Kamboja, China, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Lautan itu diyakini sebagai lautan yang kaya hasil alam, terutama migas dan ikan.
China bersikukuh mengklaim sekitar 90% dari lautan itu dalam apa yang disebut sebagai "sembilan garis putus-putus" dimana mencakup area seluas sekitar 3,5 juta kilometer persegi (1,4 juta mil persegi). Bahkan, China dilaporkan telah membangun kota seluas 800 ribu mil persegi di Kepulauan Paracel bernama Shansa.
Klaim tersebut telah menimbulkan ketegangan politik dunia akan perang terbuka yang mungkin saja terjadi karena konflik teritorial ini. Diketahui, beberapa rival Barat China telah mengirimkan atau merencanakan pelayan armada perangnya ke perairan ini.
Di sisi lain, Jepang memiliki sengketa wilayah dengan China mengenai kedaulatan kepulauan Senkaku, yang dikenal sebagai Diaoyu oleh Beijing, di Laut China Timur.
Selain Filipina, Jepang telah menjalankan kerjasama pertahanan dengan beberapa negara Asean lainnya.
Pada Desember 2023, Asean dan Jepang mengadakan pertemuan puncak khusus untuk memperingati 50 tahun persahabatan dan kerja sama bilateral. Bagian utama dari acara ini didedikasikan untuk kerja sama di bidang keamanan maritim.
Di sela-sela KTT, Kishida dan mitranya dari Malaysia, Perdana Menteri Anwar Ibrahim menandatangani perjanjian bantuan keamanan senilai 400 juta yen (Rp 40 miliar). Hubungan bilateral Malaysia-Jepang juga ditingkatkan menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif, yang merupakan tingkat kerja sama tertinggi.
Secara terpisah, Jepang dan Indonesia juga menandatangani perjanjian pengadaan kapal patroli besar buatan Jepang senilai hingga 9,05 miliar yen (Rp 9,4 triliun) untuk Penjaga Pantai Indonesia.
Jepang dan Vietnam juga meningkatkan hubungan bilateral mereka menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif pada tahun lalu. Sebelumnya, pada tahun 2020, Tokyo menyetujui perjanjian pinjaman sebesar US$ 348 juta (Rp 5,4 triliun) kepada Vietnam untuk membangun enam kapal patroli maritim.
"Jepang, yang sejauh ini merupakan mitra paling terpercaya di antara banyak negara anggota Asean, semakin meningkatkan peran keamanannya di kawasan ini," kata Huong Le Thu, wakil direktur Asia di International Crisis Group.
[-]
-
Ketakutan, Turis China Tak Mau ke Dua Negara Ini! RI?
(luc/luc)
Sentimen: positif (100%)