Sentimen
Negatif (100%)
19 Feb 2024 : 01.52
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Washington, Tel Aviv

Kasus: mayat

Partai Terkait
Tokoh Terkait
Linda Thomas-Greenfield

Linda Thomas-Greenfield

PBB Dorong Gencatan Senjata Gaza, AS Siap-Siap Ambil Veto

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

19 Feb 2024 : 01.52
PBB Dorong Gencatan Senjata Gaza, AS Siap-Siap Ambil Veto

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kemungkinan akan melakukan pemungutan suara pada Selasa pekan depan untuk menuntut gencatan senjata kemanusiaan dalam perang Israel-Hamas. Hal ini terjadi setelah Aljazair mendesak pemungutan suara tersebut.

Beberapa diplomat mengatakan kepada Reuters bahwa Aljir meminta pada hari Sabtu (17/2/2024) agar dewan melakukan pemungutan suara pada hari Selasa. Untuk dapat diadopsi, resolusi DK PBB memerlukan setidaknya sembilan suara setuju dan tidak ada veto dari Amerika Serikat (AS), Inggris, Perancis, China atau Rusia.

Namun Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield dengan cepat mengatakan bahwa perjanjian tersebut dapat membahayakan "perundingan sensitif" yang bertujuan untuk menengahi jeda perang.

-

-

"AS tidak mendukung tindakan terhadap rancangan resolusi ini. Jika resolusi tersebut dihasilkan melalui pemungutan suara sebagaimana dirancang, maka resolusi tersebut tidak akan diadopsi," kata Thomas-Greenfield dalam sebuah pernyataan dikutip Reuters.

Washington biasanya melindungi sekutunya, Israel, dari tindakan PBB dan telah dua kali memveto tindakan DK PBB sejak 7 Oktober. Namun AS juga abstain sebanyak dua kali, sehingga memungkinkan DK PBB untuk mengadopsi resolusi yang bertujuan untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menyerukan jeda kemanusiaan.

Di sisi lain, pembicaraan antara AS, Mesir, Israel dan Qatar sedang berlangsung untuk mencari jeda dalam perang dan pembebasan sandera Israel yang ditahan oleh Hamas.

Foto: Gambar yang diambil dari Jalur Gaza selatan ini menunjukkan salvo roket yang ditembakkan ke arah Israel pada 4 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (AFP/SAID KHATIB)
Gambar yang diambil dari Jalur Gaza selatan ini menunjukkan salvo roket yang ditembakkan ke arah Israel pada 4 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. Israel telah memperluas perang daratnya terhadap Hamas hingga ke selatan Gaza, kata para saksi mata pada tanggal 4 Desember, meskipun ada kekhawatiran global atas meningkatnya kematian warga sipil dan kekhawatiran konflik akan menyebar ke tempat lain di Timur Tengah. (Photo by SAID KHATIB / AFP)

"Sangat penting bagi pihak-pihak lain untuk memberikan peluang terbaik bagi keberhasilan proses ini, daripada memaksakan tindakan yang justru membahayakannya, dan peluang bagi resolusi permusuhan yang berkelanjutan," tambah Thomas-Greenfield.

Perang Gaza dimulai ketika pejuang dari kelompok militan Hamas yang menguasai Gaza menyerang Israel pada 7 Oktober. Serangan itu menewaskan 1.200 orang dan membuat 253 warga Israel diculik dan dibawa ke Gaza.

Sebagai pembalasan, Israel melancarkan serangan militer ke Gaza. Menurut otoritas kesehatan Gaza, serangan Tel Aviv telah menewaskan lebih dari 28.000 warga Palestina dan ribuan mayat dikhawatirkan hilang di tengah reruntuhan.

Sementara itu, pemungutan suara DK yang diusulkan Aljazair ini terjadi ketika Israel juga berencana untuk menyerbu Rafah di Gaza Selatan, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan. Ini memicu kekhawatiran global bahwa tindakan tersebut akan memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza.

"Situasi di Gaza merupakan bukti mengerikan atas kebuntuan hubungan global," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Konferensi Keamanan Munich pada hari Jumat.


[-]

(tps/wur)

Sentimen: negatif (100%)