Sentimen
Positif (88%)
18 Feb 2024 : 12.48
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kairo

Partai Terkait
Tokoh Terkait
Lula da Silva

Lula da Silva

Bunuh Anak-Anak dengan Dalih Perangi  Hamas!

18 Feb 2024 : 19.48 Views 2

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Bunuh Anak-Anak dengan Dalih Perangi  Hamas!

KAIRO, iNews.id - Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengecam keras tindakan Israel di Jalur Gaza, Palestina. Dia juga menyebut PBB telah gagal menyelesaikan konflik tersebut.

“Perilaku Israel bisa dijelaskan, dengan dalih memerangi Hamas, mereka membunuh perempuan dan anak-anak,” kata Lula, dalam kunjungannya ke Mesir.

Dia menegaskan, Brasil mengecam serangan Hamas terhadap warga sipil di Israel pada 7 Oktober. Meski demikian serangan Israel ke Gaza tidak proporsional, tidak pandang bulu, dan tidak dapat diterima.

Lula juga berkeyakinan tidak akan ada perdamaian di Timur Tengah tanpa pembentukan negara Palestina merdeka.

Palestina, kata dia, harus diakui sebagai negara berdaulat serta diterima menjadi anggota penuh PBB.

Bicara soal PBB, Lula menilai organisasi perdamaian dunia itu belum menjalankan fungsinya dengan optimal sehingga menyerukan reformasi, terutama di Dewan Keamanan.

“Lembaga multilateral yang dibentuk untuk membantu memecahkan masalah ini tidak berfungsi. Itulah sebabnya Brasil berkomitmen untuk 
melakukan perubahan yang diperlukan dan kami berharap bisa mendapat dukungan dari Mesir,” katanya, dalam konferensi pers bersama Presiden Abdel Fattah Al Sisi.

Lula melanjutkan anggota tetap Dewan Keamanan harus ditambah hak veto dihapus. Saat ini anggota tetap Dewan Keamanan ada lima yakni Amerika Serikat, Rusia, China, Prancis, dan Inggris.

Menurut dia, anggota tetap Dewan Keamanan PBB lah yang selama ini mengobarkan perang.

Brasil sebelumnya mendukung langkah Afrika Selatan yang melaporkan Israel ke Mahkamah Internasional atas tuduhan genosida.

Pada kesempatan itu Lula juga mengumumkan komitmen bantuan terbaru Brasil untuk badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) yang kini menghadapi krisis keuangan setelah negara-negara Barat memboikotnya.

Editor : Anton Suhartono

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:

Sentimen: positif (88.9%)