Sentimen
Positif (64%)
17 Feb 2024 : 18.21
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan

Partai Terkait

Prabowo-Gibran Dinilai Akan Rekonsiliasi Politik untuk Amankan Dukungan di Parlemen

18 Feb 2024 : 01.21 Views 2

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Prabowo-Gibran Dinilai Akan Rekonsiliasi Politik untuk Amankan Dukungan di Parlemen

JAKARTA, KOMPAS.com – Pengamat politik Adi Prayitno menilai capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan melakukan politik rekonsiliasi dengan dua kompetitornya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Prabowo-Gibran unggul dari pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei.

“Ya kalau melihat kecenderungan politiknya memang sangat memungkinkan dan itu kebutuhan,” kata Adi saat dihubungi, Sabtu (17/2/2024).

Baca juga: Hasil Quick Count LSI: Prabowo-Gibran Hanya Kalah di 3 Provinsi, Unggul di 35 Provinsi

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) mengatakan, politik rekonsiliasi menjadi kebutuhan di Indonesia guna mengamankan dukungan di parlemen atau DPR RI.

“Di Indonesia itu merangkul pihak yang kalah itu kebutuhan. Terutama kebutuhan untuk mengamankan dukungan politik di parlemen,” ujar Adi.

Dia menjelaskan Prabowo-Gibran akan melakukan politik rekonsiliasi agar usulan atas kebijakan politik di pemerintahan nanti tidak mendapatkan perlawanan serta berjalan mulus.

Hal ini hanya bisa dilakukan jika dukungan ke Prabowo-Gibran di Parlemen tinggi atau di atas 60 persen suara.

“Kalau per hari ini dukungan politik Prabowo Gibran Cuma 45 persen, sebisa mungkin minimal dukungan politik parlemennya ya 55 atau 60 persen,” ujar Adi.

“Jadi merangkul pihak lawan itu kalau kita membaca demi kepentingan politik taktis strategis adalah kebutuhan. Ya itu memprkuat barisan parlemen,” tambah dia.

Di lain sisi, Adi berharap jika Prabowo-Gibran memenangkan Pemilu 2024, mereka sebaiknya tidak melakukan politik rekonsiliasi mengajak lawannya bergabung ke koalisi.

Sebab, menurut dia, jika semua lawan politik bergabung dengan penguasa, tentu akan menghilangkan makna dari pelaksanaan pemilu.

“Oleh karena itu ya bagi saya boleh juga ini dicoba oleh Prabowo-Gibran, supaya yang kalah enggak dirangkul gitu loh. Biar pemilu itu ada nilainya,” kata dia.

Baca juga: PKB dan Nasdem Diprediksi Bakal Loncat Gabung Koalisi Prabowo

Diberitakan sebelumnya, capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mulai memberikan sinyal untuk merangkul lawan politiknya.

Sinyal lobi-lobi politik ini sempat diutarakan langsung oleh Prabowo dan Gibran dalam pidatonya usai unggul dalam hasil hitung cepat quick count pemungutan suara di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024).

"Kami akan merangkul semua unsur dan semua kekuatan. Kami akan menjadi presiden dan wakil presiden untuk seluruh rakyat Indonesia," kata Prabowo di Istora Senayan, Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Gibran juga mengaku ingin sowan ke pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Dalam pidatonya, Gibran menjelaskan, pasangan calon lain adalah saudara.

"Saya juga secara pribadi ingin segera sowan ke paslon nomor 1, paslon nomor 3," ujar Gibran.

Baca juga: Hasil Quick Count LSI: Anies-Muhaimin 25,27 Persen, Prabowo-Gibran 57,63 Persen, Ganjar-Mahfud 17,09 Persen

-. - "-", -. -

Sentimen: positif (64%)