Sentimen
Positif (100%)
17 Feb 2024 : 23.06
Informasi Tambahan

Event: Perang Dunia II

Institusi: Oxford

Apa Itu Silent Majority yang Viral? Ini Arti dan Alasannya 

18 Feb 2024 : 06.06 Views 3

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Apa Itu Silent Majority yang Viral? Ini Arti dan Alasannya 

JAKARTA, iNews.id - Apa itu silent majority yang akhir-akhir ini viral dibicarakan? Istilah tersebut memang santer menjadi perbincangan publik pada Pemilu 2024, sejak masa kampanye hingga Pilpres selesai. Ketika pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dalam sejumlah quick count Pemilu Presiden 2024, istilah ini kembali booming.

Saat hasil hitung cepat yang diadakan oleh sederet lembaga survei keluar, narasi publik seolah menyimpulkan bahwa silent majority ternyata memilih Prabowo-Gibran. Padahal, silent majority juga menjadi harapan bagi Paslon 01 Anies-Muhaimin dan Paslon 03 Ganjar-Mahfud untuk memperoleh suara lebih besar daripada survey-survey sebelum Pemilu.

Menurut laporan real count dari laman KPU pada hari Jumat, 16 Februari 2024 pukul 16:45 WIB, pasangan capres dan cawapres Prabowo-Gibran telah mengantongi 36.559.883 suara atau 57,08% dari total 60,03% suara. Kemudian, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menyusul dengan 24,93% suara dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebanyak 17,99%.

Melihat kemenangan di depan mata, Ridwan Kamil yang menjadi Ketua TKD Prabowo-Gibran di Jawa Barat menyatakan kegembiraannya. Dalam sebuah unggahan, Gubernur Jawa Barat itu seakan mengklaim bahwa silent majority yang jadi harapan semua paslon capres dan cawapres selama ini ternyata mewakili para pendukung Prabowo Subianto-Gibran.

“Pelajaran: Silent Majority sudah berbicara. Siapa mereka? 1. Mereka yang menyimak, namun jarang komen. Mereka yang jarang ribut-ribut di medsos tiap akun ini posting #politik. 2. Rame di medsos oleh noisy minority bukan ukuran realita yang sama di lapangan. 3. Bulian/ejekan di medsos tidak pernah kami jawab, cukup kami jawab dengan kerja-kerja terukur di lapangan,” tulis Ridwan Kamil, seperti dikutip iNews.id dari akun Instagram pribadinya, Jumat (16/2/2024).

Bersamaan dengan unggahan tersebut, banyak pendukung capres dan cawapres nomor urut 2 yang mengaku silent majority muncul di media sosial. Sebagian besar dari mereka memang tidak ingin menunjukkan dukungan secara terang-terangan di media sosial sebelumnya.

Lantas, apa arti silent majority? Simak ulasannya berikut ini.

Apa Itu Silent Majority

Melansir dari laman Oxford Advanced Learner’s Dictionary, ‘silent majority' berarti banyak orang di suatu negara yang memiliki pemikiran sama satu sama lain, namun tidak mengungkapkan pandangannya secara terbuka.

Definisi senada juga dipaparkan oleh situs Political Dictionary, yang mengungkapkan bahwa silent majority merujuk pada sekelompok besar pemilih yang merasa terpinggirkan atau terlupakan. Namun jika memberikan suara secara massal, mereka akan mempunyai kemampuan yang sangat besar untuk mempengaruhi hasil suatu pemilu.

Dalam hal Pemilu Presiden RI pada tahun ini, pendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming diyakini banyak berasal dari silent majority. Hal itu lantaran mereka mampu memberikan suara secara signifikan tanpa terlihat terang-terangan mendukung atau bahkan terlibat adu argumen dengan pendukung capres dan cawapres lain.

Asal Usul Istilah Silent Majority 

Menurut situs Political Dictionary, istilah silent majority pertama kali digunakan di dunia politik oleh Warren Harding dalam kampanyenya untuk menjadi presiden pada tahun 1919. Namun, istilah tersebut baru populer pada tahun 1960-an, ketika dipakai oleh Richard Nixon sebagai cara untuk menggalang semangat para pemilih pada pemilu di Amerika Serikat.

Saat berpidato di bulan November 1969, Richard Nixon menggunakan istilah tersebut guna menarik sejumlah pemilih yang menurutnya mendukungnya, tetapi tidak muncul dalam jajak pendapat atau pengamatan oleh kaum intelektual politik. Saat itu, ia tengah menghadapi tekanan kuat dari sekelompok kecil pengunjuk rasa anti-perang yang sangat aktif.  

Silent majority akhirnya terbukti menjadi bagian penting dalam terpilihnya Richard Nixon sebagai Presiden Amerika Serikat ke-37. Sebagian besar dari mereka berasal dari veteran Perang Dunia II, kaum muda di Midwest, Barat, dan Selatan, orang kulit putih yang tidak aktif dalam politik, dan mendukung kebijakan konservatif.

Pertanyaan apa itu Silent Majority sudah terjawab bukan? Semoga artikel ini bermanfaat.

Editor : Komaruddin Bagja

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:


Sentimen: positif (100%)