Sentimen
Positif (99%)
17 Feb 2024 : 16.27
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tiongkok

Meski Turun, BI Nilai Surplus Neraca Perdagangan Tetap Mampu Menjaga Ketahanan Eksternal Sabtu, 17/02/2024, 16:27 WIB

Wartaekonomi.co.id Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News

17 Feb 2024 : 16.27
Meski Turun, BI Nilai Surplus Neraca Perdagangan Tetap Mampu Menjaga Ketahanan Eksternal
Sabtu, 17/02/2024, 16:27 WIB
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia berlanjut pada Januari 2024 sebesar 2,02 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada Desember 2023 sebesar 3,29 miliar dolar AS.

Meski menurun, Bank Indonesia (BI) memandang perkembangan ini tetap positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut. Baca Juga: Mendag Zulkifli: Neraca Dagang Januari 2024 Kembali Lanjutkan Surplus

"Ke depan, BI terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain guna terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional," ujar Asisten Gubernur BI, Erwin Haryono di Jakarta, Sabtu (17/2/2024).

Lebih lanjut, Dia menjelaskan, surplus neraca perdagangan Januari 2024 yang berlanjut terutama bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas. Neraca perdagangan nonmigas Januari 2024 mencatat surplus sebesar 3,32 miliar dolar AS, seiring dengan tetap kuatnya ekspor nonmigas yang mencapai 19,13 miliar dolar AS.

"Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut didukung oleh kuatnya ekspor komoditas lemak dan minyak hewan/nabati, besi dan baja, serta alas kaki. Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia," ungkapnya. Baca Juga: Ekspor Kuat, Neraca Perdagangan Indonesia pada Januari 2024 Tetap Surplus

Sementara itu, impor nonmigas tetap kuat sejalan dengan berlanjutnya perbaikan aktivitas ekonomi. Adapun defisit neraca perdagangan migas tercatat menurun mencapai level 1,30 miliar dolar AS pada Januari 2024 sejalan dengan penurunan impor migas yang lebih dalam dibandingkan dengan penurunan ekspor migas.

Baca Juga: Deklarator Pertama Prabowo Capres Ternyata Tokoh Muda Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Sentimen: positif (99.9%)