KNews.id – Badan  Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI mengaku telah menerima laporan temuan pelanggaran selama pemungutan suara, Rabu (14/2). “Temuan selama pemungutan ada. Misalnya di Kabupaten Bogor tadi, ada surat suara yang sudah tercoblos,” ungkap Bagja, Rabu (14/2).

“Nanti kita cek. Teman-teman Bawaslu Kabupaten Bogor lagi memeriksa terhadap itu. Ada video beredar kan. Kemungkinan surat suara rusak itu perlu kita perhitungan juga,” tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, di tempat pemungutan suara (TPS) 54 yang berlokasi di Perumahan Villa Mahkota, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, ada 8 surat suara sudah tercoblos pada pasangan calon nomor urut 2.

Kondisi itu sempat membuat terkejut para peserta pemilih, termasuk para saksi-saksi. Mendengar informasi ada surat suara sudah dicoblos, beberapa warga yang sedang menunggu antrean secara spontanitas memvideokan atau mendokumentasikannya dengan merekamnya. Berbagai pendapat pun diungkapkan.

“Ada ibu-ibu tuh pas dibuka kertasnya, sudah tercoblos dan minta ganti. Diganti sudah tercoblos lagi. Setelah itu dihentikan sementara. Jadi dibuka semua,”kata Suhardjo, saksi dari paslon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Dia menilai ada kecurangan yang sudah direncanakan. Sebagai saksi, dirinya berharap untuk jujur.  “Jujur saja. Ini hak rakyat jangan direkayasa. Tadi para pemilih, pencoblos sempet gemes,”ucapnya.

Yudhi, saksi lainnya, tepatnya saksi dari paslon nomor urut 3 mengatakan, mungkin ada pihak-pihak yang mengacaukan pemilu. Tapi tidak tahu juga siapa yang sudah mencoblos dan dimana.

“Kok bisa bisa tercoblos. Ada 8 surat suara yang sudah tercoblos dan itu sepertinya bukan hal yang tidak disengaja. Menurut saya itu disengaja, karena yang dicobos itu semuanya dari paslon 2,” katanya.

Untung, lanjutnya, kecurangan-kecurangan itu sudah bisa diantisipasi dengan adanya saksi- saksi sehingga bisa berjalan kembali.   (Zs/MI)