Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Jember, Kotabaru
Inflasi Tahunan Melandai, Maret 2023 Capai 4,97 Persen
Tirto.id Jenis Media: News
"Tingkat inflasi tahunan pada Maret 2023 adalah sebesar 4,97 persen atau turun dari Februari sebelumnya 5,47 persen secara yoy," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam rilis BPS di Kantornya, Jakarta, Senin (3/4/2023).
Dilihat berdasarkan kelompok pengeluarannya, inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok transportasi mencapai 13,72 persen dan memberikan andil sebesar 1,64 persen terhadap inflasi umumnya.
Kemudian, berdasarkan komoditasnya penyumbang terbesar untuk inflasi tahunan bulan Maret 2023 diantaranya yaitu bensin dengan andil sebesar 1,01 persen, beras dengan andil sebesar 0,35 persen. Lalu, rokok Kretek filter dengan andil sebesar 0,21 persen.
Selanjutnya, jika dilihat berdasarkan sebaran inflasi wilayah, secara umum dari 90 kota IHK seluruh kota mengalami inflasi secara tahunan. Sedangkan terdapat 26 kota mengalami inflasi tahunan yang lebih rendah daripada inflasi nasional.
"Serta 60 kota mengalami inflasi tahunan yang lebih tinggi dari inflasi nasional," ujarnya.
Pudji menuturkan jika dilihat per pulaunya, khusus di Sumatera inflasi tertinggi berada di Tanjung Pandan yaitu 6,71 persen. Kemudian di Pulau Jawa inflasi tertinggi terjadi di Jember sebesar 6,48 persen.
Bergeser ke Kalimantan inflasi tertinggi terjadi di Kotabaru yaitu 7,40 persen. Lalu pulau Sulawesi inflasi tertinggi terjadi di kota Kotamobagu yaitu 6,95 persen. Kemudian di pulau Maluku Papua inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual yaitu 7,49 persen dan di Kepulauan Bali Nusa inflasi tertinggi terjadi di Kota Kupang yaitu 6,84 persen.
"Pada Maret 2023 inflasi tertinggi terjadi di kota Tual 7,49 persen dengan komoditas penyumbang inflasi diantaranya adalah tarif angkutan udara memberi andil sebesar 1,80 persen, kemudian bensin memiliki andil sebesar 0,62 persen, ikan segar memiliki andil sebesar 0,62 persen," jelasnya
"Sementara inflasi terendah terjadi di Merauke yakni 3,17 persen," lanjut dia.
Lebih lanjut, Pudji menjelaskan inflasi Maret 2023 dominan disumbang oleh komponen harga diatur oleh pemerintah. Komponen ini menyumbang inflasi sebesar 11,56% atau lebih rendah dibandingkan Februari 2023 sebesar 12,24 persen.
"Komponen ini memberikan andil terbesar ya ini sebesar 2,05 persen," ujarnya.
Sedangkan komponen inti mengalami inflasi tahunan sebesar 2,94 persen dan inflasi ini lebih rendah dibanding Februari 2023 yang sebesar 3,09 persen. Adapun komponen inti memberikan andil sebesar 1,92 persen.
Selanjutnya komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 5,83 persen, nilai ini lebih rendah dibandingkan kondisi Februari sebelumnya mencapai 7,62 persen. Komponen ini memberikan andil sebesar 1 persen.
Sentimen: negatif (100%)