Sentimen
Positif (96%)
13 Feb 2024 : 21.29
Tokoh Terkait

Beda dengan Dirty Vote, Bawaslu Minta Podcast Deddy Corbuzier dengan Prabowo di Take Down

Oposisicerdas.com Oposisicerdas.com Jenis Media: News

13 Feb 2024 : 21.29
Beda dengan Dirty Vote, Bawaslu Minta Podcast Deddy Corbuzier dengan Prabowo di Take Down

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengaku bakal mendalami potingan video podcast antara Deddy Corbuzier dengan calon presiden (capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto.

Meski mengakui belum menonton podcast tersebut, namun anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty meminta video segera diturunkan lantaran dinilainya mengganggu masa tenang pemilu.

“Karena, sekali lagi aku belum lihat, kalau memang betul, tentu nanti Bawaslu akan mengingatkan untuk segera take down, kalau memang betul,” kata Lolly kepada wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (13/2/2024).

Ia mengaku, media sosial menjadi kendala pihaknya mengawasi lantaran terdapat aturan pendaftaran media sosial di dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait peserta pemilu.

Sayangnya, di dalam PKPU tersebut tidak berbicara media sosial secara umum. Meskipun begitu, Lolly menegaskan Bawaslu sebagai lembaga pengawas terus melakukan imbauan secara masif.

“Tidak hanya pada peserta pemilu. Kalau Bawaslu karena memang tugasnya melakukan pencegahan, maka imbauan kami kasih ke semua. Peserta pemilu kita imbau, masyarakat kita imbau, KPU sebagai penyelenggara kita imbau, bahkan pak Presiden pun kita imbau sehingga dalam konteks ini, kalau itu informasinya benar, nanti kami akan melakukan imbauan,” jelas Lolly.

Meskipun begitu, Ia berharap seluruh elemen masyarakat dapat menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat memicu keresehan masyarakat.

Mengingat, masa tenang kampanye hanya berlaku tiga hari dari tanggal 11 sampai 13 Februari 2024.

“Masa tenang itu, masa tenangnya publik untuk bisa merenungkan mana pilihan terbaiknya, tapi masa yang paling tidak tenang untuk penyelenggara pemilu seperti Bawaslu, karena kami harus memastikan besok tidak ada kendala,” tandasnya.

Berbeda sikap, Loly justru meminta masyarakat untuk menonton film dokumenter Dirty Vote."Kami bahkan, kayak tadi, misalnya, ada enggak yang belum tonton? Kita menyarankan untuk segera ditonton karena ini menjadi autokritik terhadap proses penyelenggaraan pemilu di kita (Indonesia)," kata Lolly.

Menurut Lolly, pihaknya menjadikan kritik dari film dokumenter tersebut sebagai bagian refleksi dan evaluasi.

Foto: Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty. (Foto:Antara).

Sentimen: positif (96.6%)