tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah (Sulteng) melaporkan sekitar 127 Kepala Keluarga (KK) mengungsi akibat banjir yang melanda tiga kelurahan di Kabupaten Morowali Utara.

"Dari laporan tim di lapangan tiga wilayah terdampak, yakni Kelurahan Kolonodale, Bahontula dan Bahoue di Kecamatan Petasia," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng, Andi Sambiring dikutip dari Antara, Rabu (5/4/2023).

Andi menuturkan banjir terjadi sekitar pukul 17:07 Wita, Selasa (4/4/2023), dipicu hujan lebat yang mengguyur daerah tersebut. Ketinggian air dilaporkan sekitar 30 hingga 100 sentimeter (cm) di tiga kelurahan tersebut.

Sejumlah fasilitas umum turut terdampak banjir di antaranya sekolah, pasar, jalan dan jembatan.

Andi memastikan belum ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Morowali Utara turut membantu mengevakuasi warga terdampak.

"Kini kondisi pengungsi dalam keadaan baik, untuk sementara mereka mengungsi di rumah keluarga maupun kerabat," ujarnya.

Menurut Andi, kondisi banjir berangsur surut. Tim gabungan terdiri dari personel BPBD, Tagana, TNI/Polri, potensi SAR serta masyarakat setempat mulai membersihkan sisa material lumpur yang terbawa banjir.

Warga terdampak juga membutuhkan logistik, terutama makanan siap saji dan kebutuhan mendesak lainnya. Lantaran bulan puasa, warga juga membutuhkan bahan makanan untuk sahur.

"Di musim hujan saat ini perlu kewaspadaan, terutama wilayah-wilayah yang memiliki riwayat banjir maupun tanah longsor," katanya.

Menurut BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis-Aljufri Palu dalam rilis prakiraan cuaca yang berlaku hingga 5 April 2023, Kabupaten Morowali Utara merupakan salah satu daerah di Sulteng berstatus waspada dampak hujan lebat.