Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tuban, Bojonegoro
Tokoh Terkait
Bawaslu Bojonegoro Klarifikasi Kades Ngunut Diduga Tak Netral
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Bojonegoro (beritajatim.com) – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bojonegoro melakukan klarifikasi terkait adanya informasi dugaan netralitas kepala desa dalam Pemilu 2024. Klarifikasi itu dilakukan dengan mendatangi langsung Kepala Desa (Kades) Ngunut, Kecamatan Dander, yang diduga tidak netral.
Informasi yang diterima Bawaslu Bojonegoro yakni adanya indikasi Kepala Desa (Kades) Ngunut tidak netral dengan memberikan dukungan melalui pesan grup WhatsApp untuk memilih salah satu peserta pemilu dari Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Dapil IX Bojonegoro-Tuban, Anna Mu’awanah.
“Sehingga kami melakukan konfirmasi langsung ke yang bersangkutan apakah betul itu chatting kepala desa sendiri atau bentuk manipulasi,” ujar Ketua Bawaslu Bojonegoro Handoko Sosro Hadi Wijoyo, Senin (12/2/2024).
Dalam klasifikasi yang dilakukan, pihaknya memastikan chatting yang beredar bukan manipulasi. Selain itu, juga meminta konfirmasi kepada saksi-saksi yang terlibat.
Hasil klarifikasi yang dilakukan, menurut pria yang akrab disapa Hans itu, akan dirapatkan dengan centra gakumdu untuk mencari dugaan pasal yang dilanggar.
“Hasil di TKP hanya memastikan saksi-saksi yang terlibat. Termasuk pak kades sendiri, dipastikan bahwa itu chatnya benar atau tidak. Hasilnya, chat tersebut diakui benar,” terangnya.
Dalam isi percakapan WhatsApp itu, menurut Hans, Kepala Desa Ngunut mengakui telah meminta kepada perangkat desa agar memilih salah satu peserta pemilu dari Caleg DPR RI Dapil IX Bojonegoro-Tuban yang juga mantan Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dalam Pemilu 2024.
Sebelumnya, Kepala Desa (Kades) Ngunut Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro Suwarno mengaku mengingatkan kepada perangkat desanya melalui percakapan grup WhatsApp agar membantu salah satu peserta pemilu dari Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Dapil IX Bojonegoro-Tuban. Pesan itu diakui dikirim dalam percakapan grup kemarin sore.
“Ini kan waktunya pemilihan, yang jelas sudah dekat pencoblosan kok tidak ada informasi soal mantan Bupati Bojonegoro. Sifatnya saya hanya mengingatkan dibantu, tapi kalau nggak mau ya tidak apa-apa,” ujarnya.
Kades yang dilantik pada September 2019 itu mengaku, malu jika dalam pencalonan mantan Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah sebagai Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Dapil IX Bojonegoro-Tuban itu tidak menang di desanya. Apalagi, kata dia, selama menjabat sebagai bupati, sudah memberikan insentif kepada para RT dan RW.
“Dulu pimpinanku, kalau sekarang tidak ada yang membantu, ndahneo isinku (betapa malunya). Sifatnya saya hanya mengingatkan. Tapi kalau tidak mau melakukan ya gakpapa,” terangnya.
Suwarno mengaku juga tahu bahwa apa yang dilakukan itu melanggar aturan. Namun, permintaan memilih salah satu calon legislatif itu hanya diperuntukkan bagi RT di desanya melalui pesan grup WhatsApp. Makanya, ia merasa dipecundangi dengan beredarnya percakapan di grup RT itu. “Itu dikirim melalui grup RT. Makanya kok sampai ada yang membuat gaduh di luar,” sesalnya.
Sekadar diketahui, di Desa Ngunut sendiri terdapat 23 RT di 3 Dusun, yakni Dusun Sumberwuluh, Dusun Ngunut, dan Dusun Grogolan. Total jumlah pemilih dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024 di Desa Ngunut sendiri ada sekitar 3.400 orang. [lus/beq]
Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks
Sentimen: negatif (92.8%)