Sentimen
Positif (40%)
10 Feb 2024 : 05.30
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tebet, Bukit Duri, Solo, Serang

[POPULER NASIONAL] PDI-P Ingatkan Jokowi Bisa Ditinggalkan Prabowo

10 Feb 2024 : 12.30 Views 2

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

[POPULER NASIONAL] PDI-P Ingatkan Jokowi Bisa Ditinggalkan Prabowo

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberitaan PDI Perjuangan (PDI-P) yang mengingatkan Presiden Joko Widodo bisa ditinggalkan koalisi Prabowo Subianto menjadi artikel populer di Kompas.com, Jumat (9/2/2024).

Artikel populer lainnya terkait kubu Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) yang mengeklaim banyak perusahaan otobus (PO) mendadak membatalkan pengataran massa yang akan ke kampanye terakhir di Jakarta Internasional Stadium (JIS), Jakarta Utara.

Selanjutnya terkait hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai 51,8 persen.

Berikut ulasan selengkapnya:

1. PDI-P Ingatkan Jokowi Bisa Ditinggal Koalisi Prabowo-Gibran Usai Lengser

Ketua Bidang Kehormatan PDI-P Komarudin Watubun mengingatkan Jokowi agar sadar diri dengan kekuasaannya saat ini.

Ia berharap mantan Wali Kota Solo itu tak terlena dengan berbagai pihak yang ada di sekelilingnya.

Apalagi, pihak-pihak yang saat ini duduk di Koalisi Indonesia Maju (KIM) serta mendukung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

"Ini hati-hati, pertanyaannya apakah koalisi besar tadi itu semua kompak ikhlas lahir batin untuk kawal Jokowi?" ucap Komarudin dalam program Gaspol! yang tayang di YouTube Kompas.com, Kamis (8/2/2024).

Baca selengkapnya: PDI-P Ingatkan Jokowi Bisa Ditinggal Koalisi Prabowo-Gibran Usai Lengser

2. Jelang Kampanye Terakhir, Kubu Anies-Muhaimin Bilang Banyak PO Bus Mendadak Batalkan Pengantar

Wakil Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (Amin) Jumhur Hidayat mengungkapkan banyak perusahaan otobus (PO) bus yang membatalkan pengantaran pendukung jelang kampanye terakhir di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Sabtu (10/2/2024).

Menurutnya, tindakan PO bus membatalkan kesepakatan H-1 jelang kampanye terakhir itu terjadi di sejumlah daerah.

"Kita mau pake bus juga gak bisa, bus nya sedikit sekali. Lucunya gini, contoh saya lah, teman-teman buruh dari Serang (order) 20 bus sudah di DP, sudah semua. Baru dapet kabar dibatalin hari ini," ujar Jumhur di kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (9/2/2024).

Ia menyebutkan situasi itu cukup merepotkan pendukung Anies-Muhaimin. Sebab, mereka harus mencari alat transportasi lain untuk bisa hadir dan meramaikan kampanye di JIS.

Jumhur menduga, pembatalan sengaja tidak dilakukan jauh-jauh hari, tapi jelang kampanye akbar terakhir berlangsung untuk membatasi mobilitas pendukung Anies-Muhaimin.

Baca selengkapnya: Jelang Kampanye Terakhir, Kubu Anies-Muhaimin Bilang Banyak PO Bus Mendadak Batalkan Pengantaran

Sentimen: positif (40%)