WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden murka dirinya disebut pikun dan mengalami masalah kejiwaan. Kesimpulan itu tertulis dalam laporan final Penasihat Khusus Robert Hur terkait penyelidikan kasus temuan dokumen rahasia negara di kediaman Biden pada tahun lalu.

Biden marah dengan pernyataan Hur bahwa dia tidak bisa mengingat tahun kematian putranya, Beau Biden. Dia bertambah murka setelah mengetahui hasil akhir penyelidikan.

"Beraninya dia bilang begitu. Sejujurnya, saat saya ditanya pertanyaan itu, saya berpikir, itu bukan urusan mereka," kata Biden, saat memberikan pidato yang disiarkan secara nasional. 

Biden diwawancara oleh tim penyelidik independen pada 8 dan 9 Oktober 2023 atau sesaat setelah serangan Hamas ke Israel. Dia menggunakan alasan serangan Hamas itu menjadi penyebab pikirannya terganggu sehingga tak bisa mengingat tanggal kematian Beau.

"Saya tidak butuh siapa pun untuk membantu mengingatkan saya kapan dia meninggal. Fakta sederhananya adalah saya menjalani wawancara selama 5 jam selama 2 hari mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi 40 tahun lalu. Pada saat yang sama saya sedang menangani krisis nasional," kata Biden.

"Tugas mereka adalah memutuskan apakah akan melanjutkan tuntutan kasus ini. Itu keputusan mereka. Itu keputusan yang harus dibuat penasihat khusus. Itu tugasnya. Mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan. Intinya adalah masalah ini sudah selesai," ujarnya, menambahkan.

Hur mengatakan dalam laporan, ingatan Biden sangat terbatas, baik selama wawancara dengan tim lain yang berlangsung pada 2017 maupun dengan tim penyelidik independennya pada 2023. Para penyelidik menyimpulkan akan sulit untuk meyakinkan para juri bahwa mereka harus menghukum Biden atas kejahatan berat yang membutuhkan kesiapan mental.

Beau Biden meninggal pada 2015 atau di usia 46 tahun akibat kanker. Biden kerap menyampaikan kesedihannya di depan umum terkait kepergian putra sulungnya itu. Beau pernah terlibat dalam di perang Irak kemudian menjadi Jaksa Negara Bagian Delaware.

Editor : Anton Suhartono

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel: