Sentimen
Positif (100%)
10 Feb 2024 : 07.09
Partai Terkait

Muhaimin Ingin Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional, Yenny Wahid Bilang Begini

10 Feb 2024 : 14.09 Views 3

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Muhaimin Ingin Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional, Yenny Wahid Bilang Begini

JAKARTA, KOMPAS.com - Putri Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid, menanggapi niat cawapres nomor urut 3, Muhaimin Iskandar, yang ingin menjadikan Gus Dur pahlawan nasional seandainya menang pemilu.

"Yang jelas, buat saya semua aspirasi yang ingin menempatkan Gus Dur sebagai pahlawan nasional itu baik, kita hargai," kata Yenny notabene sepupu Muhaimin itu, Jumat (9/2/2024).

"Tapi yang paling penting bagi kami keluarga sih Gus Dur itu pahlawan rakyat. Paling penting itu," imbuhnya.

Baca juga: Muhaimin Akan Perjuangkan Aspirasi Warga Tionghoa Agar Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional

Sebelumnya, Muhaimin menerima aspirasi masyarakat keturunan Tionghoa agar Gus Dur menjadi pahlawan nasional.

Penyerahan aspirasi itu dilakukan sejumlah tokoh masyarakat keturunan Tionghoa dalam acara Refleksi Imlek 2024 DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jakarta Barat, Kamis (1/2/2024) malam.

Kepada wartawan, Muhaimin yang merupakan kemenakan Gus Dur namun tak lagi akur dengan keluarganya akibat peristiwa dualisme PKB pada 2008 itu, berjanji akan memperjuangkan aspirasi tersebut.

"Saya akan terus berusaha mewujudkannya dalam pemerintahan yang dipimpin Amin (Anies-Muhaimin) nanti," ucap Ketua Umum PKB itu.

"Gus Dur adalah pimpinan nasional pertama yang membongkar semua diskriminasi sehingga Gus Dur ini sosok pemersatu bangsa, dan teman-teman Tionghoa (ingin) Gus Dur jadi pahlawan nasional," tegasnya.

Dalam pidatonya di hadapan ratusan warga keturunan Tionghoa kemarin, Muhaimin juga mengungkit bahwa perayaan Imlek tahun ini akan menjadi tahun ke-24 kalangan Tionghoa bisa bebas merayakannya.

Baca juga: Prabowo Merasa Didukung Gus Dur dari Langit

Ia mengungkit jasa Gus Dur, yang ketika menjadi presiden pada 1999-2001 mencabut Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 yang selama 33 tahun menjadi senjata negara membungkam tradisi masyarakat keturunan Tionghoa.

"PKB bersama Gus Dur dengan rasa nasionalisme dan kemanusiaan sejak tahun 2000 itu sungguh-sungguh ingin mewujudkan bahwa nilai kemanusiaan, keberanian masing-masing, dengan kekuatan yang ada, kita abdikan untuk persatuan Indonesia tanpa diskriminasi satu sama lain," jelas Wakil Ketua DPR itu.

-. - "-", -. -

Sentimen: positif (100%)