Sentimen
Positif (64%)
10 Feb 2024 : 14.51
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cianjur

Partai Terkait

Syarief Hasan Harap Pemilu Berlangsung Satu Putaran

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

10 Feb 2024 : 14.51
Syarief Hasan Harap Pemilu Berlangsung Satu Putaran
Jakarta -

Wakil Ketua MPR Syarief Hasan mendorong pemilihan presiden dalam Pemilu 2024 hanya berlangsung satu putaran. Ia menilai dengan satu putaran maka sudah bisa diketahui siapa yang menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia periode 2024-2029. Pilpres satu putaran juga akan membuat rakyat lebih tenang.

"Kita harapkan dengan satu putaran ini maka pemilu bisa lebih cepat selesai sehingga rakyat tidak perlu lagi datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Selain itu, pilpres satu putaran juga bisa menghemat biaya Pemilu," kata Syarief dalam keterangannya, Sabtu (10/2/2024).

Hal ini disampaikannya di sela-sela kegiatan pengecekan dan pengobatan gratis di Cianjur, Jawa Barat, Jumat (9/2).

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, beberapa lembaga survei menyebutkan adanya potensi peluang satu putaran untuk pemilihan presiden. Beberapa survei, seperti Indikator, LSI Denny J.A, dan Poltracking, menyebutkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sudah melampaui angka 50 persen plus satu. Oleh karena itu, peluang untuk pemilihan presiden satu putaran semakin terbuka.

Syarief mengakui dari berbagai survei tersebut, elektabilitas pasangan nomor urut 2 Prabowo - Gibran memang cenderung naik.

"Angka elektabilitasnya semakin bagus. Sudah tembus 50 persen. Kalau sudah tembus 50 persen, maka peluang terjadinya pilpres satu putaran semakin terbuka dan menguat," ucapnya.

Ia menambahkan, bila pemilihan presiden berlangsung satu putaran dan sudah diketahui pemenangnya, maka suasana menjadi tenang. Pemerintah pun bisa menjalankan program-programnya, dan rakyat tidak perlu lagi datang ke TPS untuk melakukan pencoblosan kembali.

Selain itu, pilpres satu putaran bisa menghemat biaya sekitar Rp 17 triliun sehingga biaya tersebut bisa dialihkan untuk program lainnya mensejahterakan rakyat.

Meski demikian, lanjut Syarief, ada pihak-pihak yang mengatakan jika pemilihan presiden berlangsung satu putaran maka ditengarai terjadi kecurangan-kecurangan dan penyalahgunaan kekuasaan. Menanggapi hal ini, Syarief mengatakan kecurangan tidak akan terjadi karena adanya transparan dalam pelaksanaan pemilu.

"Kita bisa melihat adanya transparansi dalam pelaksanaan Pemilu. Karena itu, kita bisa melihat apakah Pemilu berlangsung dengan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil," tegas anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut.

Syarief pun menegaskan siap untuk menghadapi dua putaran jika seandainya pemilihan presiden pada kenyataannya terjadi dua putaran.

"Sebaiknya jangan berandai-andai. Tapi, kalau pemilihan presiden terjadi dua putaran, kita lihat saja nanti. Kalau memang pemilihan presiden harus dua putaran kita lihat nanti," tuturnya.

Syarief mengungkapkan pihaknya sedang mencermati survei-survei di tingkat nasional maupun di daerah pemilihan. Sebab, dari survei-survei tersebut dapat diprediksi perolehan suara dan perolehan kursi partai politik.

"Dari beberapa survei nasional, perolehan suara Partai Demokrat cukup baik sekitar 7,5 persen. Artinya, suara partai ini akan mempengaruhi perolehan kursi di DPR. Dengan gambaran survei nasional itu, maka bisa diperkirakan pula perolehan kursi di tingkat daerah pemilihan. Mudah-mudahan kita mendapatkan perolehan kursi yang banyak, termasuk juga di daerah pemilihan," paparnya.

Dalam rangkaian kegiatan di daerah pemilihan, Syarief menggelar pengecekan dan pengobatan gratis di Kampung Tajur Halang, Desa Sindanglaya, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur. Ia pun mengingatkan masyarakat yang mengikuti pengecekan dan pengobatan gratis untuk melakukan pengecekan kesehatan secara rutin.

"Lebih baik melakukan tindakan pencegahan daripada mengobati. Kalau sudah terkena penyakit, diperlukan pengeluaran untuk pengobatan. Bahkan, karena besarnya biaya pengobatan malah bisa membuat keluarga menjadi miskin," pungkasnya.

(prf/ega)

Sentimen: positif (64%)