Sentimen
Positif (40%)
10 Feb 2024 : 06.04
Informasi Tambahan

Event: Hari Pers Nasional

Institusi: UNIBA

Kab/Kota: Sumenep, Madura

Tokoh Terkait
Arifin

Arifin

Wartawan Harus Tetap Netral di Tengah Dinamika Politik Jelang Pemilu

10 Feb 2024 : 13.04 Views 2

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Politik

Wartawan Harus Tetap Netral di Tengah Dinamika Politik Jelang Pemilu

Sumenep (beritajatim.com) – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sumenep, Syamsul Arifin mengatakan, peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2024 ini terasa lebih berat dibanding tahun-tahun sebelumnya, mengingat tahun ini bertepatan dengan tahun politik.

“Tantangan insan pers di tahun politik ini, tepat di pelaksanaan Pemilu serentak, lebih besar dibanding sebelumnya, karena dinamisnya situasi politik saat ini,” katanya saat resepsi HPN 2024 dan HUT ke-78 PWI yang digelar PWI Sumenep di Edutorium ‘Jagha Tembha’ Uniba Madura pada Jumat (9/02/2024).

Ia mengatakan, di tengah dinamisnya situasi politik menjelang Pemilu 2024, wartawan dituntut untuk tetap berada di tengah-tengah atau netral.

“Wartawan memang dituntut untuk indipenden dalam karya-karya tulisannya, meski menjelang Pemilu situasi politik terkesan lebih dinamis,” ujarnya.

Ia melanjutkan, selain masalah netralitas wartawan, momen HPN ini juga mencatat pentingmya menjaga komitmen untuk tetap bersinergi dengan pemerintah.

“Kalau ada diantara anggota PWI yang mengkritik pemerintah melalui tulisan-tulisannya, percayalah, itu bukan karena kami benci terhadap instansi itu, tapi sebaliknya, justru karena kami cinta dan peduli, kami ingin mereka berbenah menjadi lebih baik lagi dalam melayani masyarakat,” paparnya panjang lebar.

Sementara Bupati Sumenep, Ach. Fauzi Wongsojudo dalam orasi tunggalnya mengatakan, sampai saat ini dirinya melihat Pers masih duduk pada tempatnya. “Artinya mash indipenden. Pemberitaan-pemberitaan yang muncul sesuai dengan fakta,” ujarnya.

Ia menandaskan, indipendensi produk jurnalistik merupakan kekuatan. “Wartawan silahkan berdiri tegak lurus sesuai fakta yang ada,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan para wartawan agar tidak langsung menulis apa yang dilihat. Perlu proses klarifikasi dan pendalaman. “Jangan sampai ‘playing victim’. Jadi tidak semua informasi yang didengar itu langsung bisa dijadikan tulisan. Masih perlu klarifikasi ulang,” pungkasnya. (tem/ian)


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks


Sentimen: positif (40%)