Sentimen
Positif (79%)
9 Feb 2024 : 00.25
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Dituding Diorkestrasi, Guru Besar UI : Menunjukkan Pemikiran yang Dangkal!

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Nasional

9 Feb 2024 : 00.25
Dituding Diorkestrasi, Guru Besar UI : Menunjukkan Pemikiran yang Dangkal!

 

JAKARTA - Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) Harkristuti Harkrisnowo menyayangkan dengan pihak yang berpandangan bahwa turun gunungnya para guru besar telah diorkestrasi atau menjadi partisipan dari calon yang maju di Pilpres 2024.

Seperti diketahui, sejumlah civitas academica dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia mulai menyatakan sikap akan situasi politik dan demokrasi di Indonesia jelang Pemilu 2024.

Hal ini disampaikannya dalam acara Refleksi Kebangsaan Profesor Indonesia yang diadakan oleh Asosiasi Profesor Indonesia (API). Sejumlah guru besar dari berbagai universitas hadir dalam acara tersebut.

“Saya sangat terganggu dengan adanya tuduhan-tuduhan kepada kita semuanya yaitu bahwa gerakan-gerakan kita itu adalah gerakan yang sudah diorkestrasi,” ungkap Harkristuti dikutip Kamis (8/2/2024).

“Buat saya itu menyinggung dan menyakitkan juga menunjukkan pemikiran yang dangkal. Bayangkan akademika itu dianggap partisan, bahwa para GB (Guru Besar) bisa diokrestasi,” tambahnya.

Menurut Harkristuti, banyak yang tidak tahu forum diskusi guru besar itu termasuk academica, tak pernah sepi akan ekspresi pemikiran masing-masing yang sangat dinamis, baik itu di prodi bahkan sampai fakultas.

“Bagaimana Anda membayangkan, adanya satu master mind, satu aktor intelektual yang mampu memobilisasi sekian ratus guru besar di perguruan tinggi untuk menyuarakan satu keresahan dengan esensi dan menyampaikan pesan yang sama,” paparnya.

“Ini sangat mengerikan ketika kita dianggap berpolitik,” sambungnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Harkristuti menegaskan, turunnya para guru besar ini adalah bentuk kepedulian terhadap kondisi politik dan alam demokrasi Indonesia saat ini. Selain itu, hal ini juga dianggap sebagai peringatan untuk dunia politik di Indonesia.

“Ini suatu warning, ini suatu peringatan bagi semuanya bahwa kita sedang tidak baik-baik saja. Itu sebabnya kita turun,” jelasnya.

Bersamaan dengan ini, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Profesor Cecep Darmawan melihat, turunya para profesor terhadap kondisi politik Indonesia hari ini adalah hal yang wajar.

Pasalnya, ini bagian untuk mencerahkan masyarakat terhadap situasi politik khususnya demokrasi Indonesia sekarang.

“Sebetulnya kita melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi sebetulnya ini, setidak-tidaknya dalam kategori pengabdian masyarakat. Bagaimana memberikan pencerahan kepada masyarakat soal demokrasi kita hari ini,” kata dia.

Sementara itu, Guru Besar Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran, Profesor Arief Anshory Yusuf mengatakan, perlu turun melihat situasi politik dewasa ini jelas ada implikasinya terhadap ekonomi Indonesia.

Menurut Arief, jika demokrasi Indonesia menurun, maka mungkin sulit untuk menjadi negara maju di tahun 2045.

“Sehingga harapan kita menjadi negara yang maju di tahun 2045, Indonesia Emas, itu mungkin akan membuat kita menjadi Indonesia gemas dan membuat kita cemas,” ujar dia.

Sentimen: positif (79.8%)