Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Yogyakarta, Kulon Progo, Sleman, Bantul, Gunungkidul
Tokoh Terkait
DIY Dibayangi Potensi Hujan Lebat Dampak Badai 99S
Medcom.id Jenis Media: News
Yogyakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengingatkan Badai Siklon Tropis 99S tengah mengintai di setiap wilayah DIY, baik kabupaten/kota. Badai 99S disebut bisa menyebabkan berbagai dampak bencana alam. "Badai (Siklon Tropis) Anggrek sudah menurun, hasil komunikasi dengan BMKG diprediksi hingga akhir April nanti DIY dan masih terancam kedatangan Badai 99S yang diperkirakan menimbulkan hujan lebat," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad di Yogyakarta, Rabu, 7 Februari 2024. Biwara menjelaskan hujan lebat yang selama ini terjadi menimbulkan bencana, mulai dari banjir, pohon tumbang, hingga tanah longsor. Dampak berbagai bencana alam tersebut kerap merusak rumah warga, akses jalan, hingga berbagai fasilitas umum. "Kami memiliki EWS banjir yang dikelola 41 Pemerintah DIY. Di tingkat kabupaten/kota ada 8 berfungsi. Pemantauan EWS dilakukan relawan-relawan di wilayah di Kabupaten Sleman dan Kota (Yogyakarta," ujarnya. Ia mengingatkan data bencana yang terjadi di DIY cenderung tinggi selama 2023 hingga 23 Januari 2024. Berdasarkan data dihimpun BPBD DIY mencatat ada sejumlah 1.418 kejadian. Rinciannya, Kabupaten Gunungkidul 389 kejadian, Kabupaten Bantul 385 kejadian, Kabupaten Kulon Progo 263 kejadian, Kejadian Sleman 259, dan Kota Yogyakarta 122 kejadian. Khusus tanah longsor banyak terjadi di Kabupaten Gunungkidul 201 kejadian. Selanjutnya disusul Kabupaten Kulon Progo 92 kejadian, Kabupaten Bantul 84 kejadian, Kabupaten Sleman 48 kejadian, dan Kota Yogyakarta 13 kejadian. "Kami juga mencatat adanya kenaikan indeks bencana di DIY dengan rata-rata 1,08 di setiap kabupaten/kota. Angka ini terjadi peningkatan dibanding tahun sebelumnya," ujar mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DIY ini. Noviar mengungkapkan, kenaikan indeks bencana di DIY dipengaruhi berbagai faktor. Selain kapasitas dan kesiapsiagaan, juga persentase kejadian saban tahunnya. "Kami harapkan masyarakat kian waspada dan berhati-hati, khususnya menyikapi perkembangan cuaca ke depan agar bisa meminimalisasi dampak bencana alam," jelasnya.
Yogyakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengingatkan Badai Siklon Tropis 99S tengah mengintai di setiap wilayah DIY, baik kabupaten/kota. Badai 99S disebut bisa menyebabkan berbagai dampak bencana alam."Badai (Siklon Tropis) Anggrek sudah menurun, hasil komunikasi dengan BMKG diprediksi hingga akhir April nanti DIY dan masih terancam kedatangan Badai 99S yang diperkirakan menimbulkan hujan lebat," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad di Yogyakarta, Rabu, 7 Februari 2024.
Biwara menjelaskan hujan lebat yang selama ini terjadi menimbulkan bencana, mulai dari banjir, pohon tumbang, hingga tanah longsor. Dampak berbagai bencana alam tersebut kerap merusak rumah warga, akses jalan, hingga berbagai fasilitas umum.
"Kami memiliki EWS banjir yang dikelola 41 Pemerintah DIY. Di tingkat kabupaten/kota ada 8 berfungsi. Pemantauan EWS dilakukan relawan-relawan di wilayah di Kabupaten Sleman dan Kota (Yogyakarta," ujarnya.
Ia mengingatkan data bencana yang terjadi di DIY cenderung tinggi selama 2023 hingga 23 Januari 2024. Berdasarkan data dihimpun BPBD DIY mencatat ada sejumlah 1.418 kejadian. Rinciannya, Kabupaten Gunungkidul 389 kejadian, Kabupaten Bantul 385 kejadian, Kabupaten Kulon Progo 263 kejadian, Kejadian Sleman 259, dan Kota Yogyakarta 122 kejadian.
Khusus tanah longsor banyak terjadi di Kabupaten Gunungkidul 201 kejadian. Selanjutnya disusul Kabupaten Kulon Progo 92 kejadian, Kabupaten Bantul 84 kejadian, Kabupaten Sleman 48 kejadian, dan Kota Yogyakarta 13 kejadian.
"Kami juga mencatat adanya kenaikan indeks bencana di DIY dengan rata-rata 1,08 di setiap kabupaten/kota. Angka ini terjadi peningkatan dibanding tahun sebelumnya," ujar mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DIY ini.
Noviar mengungkapkan, kenaikan indeks bencana di DIY dipengaruhi berbagai faktor. Selain kapasitas dan kesiapsiagaan, juga persentase kejadian saban tahunnya.
"Kami harapkan masyarakat kian waspada dan berhati-hati, khususnya menyikapi perkembangan cuaca ke depan agar bisa meminimalisasi dampak bencana alam," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(MEL)
Sentimen: negatif (100%)