Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Senayan
Kasus: pengangguran
Tokoh Terkait
Prabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran, PB IDI Anggap Berlebihan dan Bikin Dokter Pengangguran
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA— Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Dr dr Moh Adib Khumaidi, SpOT merespon rencana capres nomor urut 02, Prabowo Subianto soal membangun 300 Fakultas Kedokteran.
Adib menilai rencana tersebut berlebihan. Terlebih saat dalam prosesnya tidak dibarengi dengan aturan serta tidak mempertimbangkan dengan kebutuhan.
Maka, dalam lima tahun ke depan Indonesia akan dihadapkan pada over kapasitas tenaga-tenaga profesional.
“Sangat berlebihan. Jadi 300 fakultas kedokteran itu sangat-sangat berlebihan. Kalau kemudian sekarang dibuka 300 fakultas kedokteran yang itu kemudian tidak diikuti dalam sebuah aturan dan tidak memberi hitungan terhadap kebutuhan maka, kita 5 tahun lagi akan dihadapkan overload,” katanya dalam YouTube Kompas TV dikutip Rabu (7/2/2024).
Dengan ini akan malah menambah jumlah pengangguran profesional intelektual. Padahal sebenarnya tenaga-tenaga ini dibutuhkan di Indonesia. Mereka akan kesulitan mendapatkan tempat untuk bekerja.
“Kita akan dihadapkan bahasa kami mohon maaf akan muncul pengangguran profesional intelektual yang sebenarnya yang sangat dibutuhkan negara yaitu profesi dokter. Dan kemudian dia tidak mendapatkan tempat pekerjaan karena sudah banyaknya,” katanya.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) analisis tentang kebutuhan tenaga dokter belum sesuai dengan yang terjadi di lapangan.
“Kenapa bisa saya katakan begitu juga, analisa 1 banding 1000 dari WHO aspek kebutuhan tapi saat ini realisasi di lapangan belum sesuai,” lanjutnya.
Sebelumnya, dalam debat pamungkas yang diadakan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta pada Minggu (4/2/2024) lalu, mengatakan akan membangun 300 fakultas kedokteran.
"Kita akan menambah fakultas kedokteran di Indonesia dari yang sekarang 92, kita akan membangun 300 fakultas kedokteran," katanya.
Hal ini dilakukan demi mencukupi angka dari kekurangan dokter di Indonesia yang saat ini kurang 140.000 dokter.
“Kami akan segera mempercepat mengatasi kekurangan dokter di Indonesia. Kita kekurangan 140.000 dokter dan akan segera kita atasi," pungkasnya. (Elva/Fajar).
Sentimen: positif (80%)