Sentimen
Tokoh Terkait
Ekonomi RI Tumbuh 5,05% di 2023, Ini Kata Airlangga, Sri Mulyani & BI
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2023 mampu mencapai 5,05%. Dengan capaian ini, PDB per kapita Indonesia tercatat Rp 75 juta atau US$4.919,7 pada tahun lalu.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, laju pertumbuhan ekonomi 2023 yang sebesar 5,05% sudah melampaui perkiraan berbagai lembaga dunia. Bahkan hanya kalah dari sejumlah negara.
Sebagaimana diketahui, Bank Dunia atau World Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2023 hanya 5% atau naik dari perkiraan semula sebesar 4,9%, lalu IMF atau Dana Moneter Internasional memperkirakan pertumbuhannya juga hanya 5%.
"Nah kalau kita lihat dengan angka ini maka angka kita lebih tinggi juga dari konsensus forecast yang diperkirkaan pertumbuhan ekonomi kita 2023 sebesar 5,03%," kata Airlangga di kantornya, Jakarta, dikutip Rabu (7/2/2024).
Pertumbuhan ekonomi secara kumulatif 2023 yang sebesar 5,05% dan sebesar 5,04% pada kuartal IV-2023 secara tahunan atau year on year (yoy) itu menurutnya juga hanya kalah dari beberapa negara, seperti China, Filipina, dan Uzbekistan.
"Kita di bawah negara besar seperti China, Filipina maupun Uzbekistan. Uzbekistan ekonominya jauh lebih kecil secara size tapi Indonesia salah satu negara yang pertumbuhannya tertinggi di dunia, dan ini dengan Vietnam sejajar," tegas Airlangga.
Airlangga mengatakan, capaian positif pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan IV-2023 tersebut ditopang dengan penguatan kinerja sejumlah komponen pada sektor lapangan usaha. Tercatat, sektor konstruksi mampu tumbuh sebesar 7,68 persen (yoy) dan menjadi kontributor pertumbuhan terbesar kedua setelah industri pengolahan yang memiliki capaian sebesar 4,07 persen (yoy).
Pertumbuhan impresif secara full year tahun 2023 juga ditopang oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,82% (yoy), serta pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang mencapai 4,40% (yoy). Lebih lanjut dari sisi lapangan usaha, sektor yang mengalami pertumbuhan signifikan yakni transportasi dan pergudangan sebesar 13,96% (yoy). Sedangkan pada sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dialami oleh konsumsi lembaga non-profit rumah tangga (LNPRT) sebesar 9,83% (yoy).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap solid di tengah perlambatan global.
"Meski perekonomian dunia mengalami perlambatan, Alhamdulillah perekonomian Indonesia masih tetap tumbuh positif," papar Sri Mulyani dalam postingan di Instagram @smindrawati, dikutip Selasa (6/2/2024).
Menurutnya, capaian ini merupakan suatu cerita positif dari perekonomian Indonesia di tahun 2023, tahun yang sejak awal diprediksi oleh banyak lembaga internasional sebagai tahun yang penuh tantangan dan turbulensi.
Seperti diketahui, International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa stabil di level 5% selama periode 2023-2024. Sementara itu, Bank Dunia dan ADB juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5% pada 2023.
Sri Mulyani pun berterima kasih kepada semua masyarakat yang terus bekerja keras dalam menjaga Indonesia.
"Mari kita terus lanjutkan dan tingkatkan berbagai upaya ini untuk membangun Indonesia ke depan..!" tegasnya.
Bank Indonesia (BI) menilai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,05% pada 2023 menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah perlambatan global. Ke depannya, BI yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat meningkat dalam kisaran 4,7-5,5% pada 2024.
"Ini didukung oleh permintaan domestik utamanya berlanjutnya pertumbuhan konsumsi, termasuk dampak positif penyelenggaraan pemilu, serta peningkatan investasi khususnya bangunan sejalan dengan berlanjutnya pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN)," tegsa Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono.
Namun, BI mengingatkan bahwa kinerja ekspor tahun ini diprakirakan belum kuat sebagai dampak ekonomi global yang belum kuat dan harga komoditas yang menurun.
[-]
-
Tim Sri Mulyani Ramal Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,1% di 2023(haa/haa)
Sentimen: positif (94.1%)