Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Mataram, Parepare, Lombok
Tokoh Terkait
Kampanye di Lombok, Anies Bacakan Spanduk "Amin Hanya Punya Doa, Tidak Punya Paman di MK"
Kompas.com Jenis Media: Nasional
MATARAM, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan membacakan sejumlah spanduk yang dibawa simpatisannya saat kampanye di Lapangan Karangpule, Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Selasa (6/2/2024).
Kampanye yang disiarkan Kompas TV itu digelar di tengah lautan masa yang membawa berbagai spanduk.
Saat itu, Anies membacakan beberapa spanduk, salah satunya sindiran soal pelanggaran etik di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Ibu maaf Amin hanya punya doa, tidak punya paman di MK," kata Anies disambut riuh sorakan para simpatisan.
Baca juga: Karpet Merah dari Sang Paman untuk Putra Mahkota Presiden
Spanduk itu menyindir calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, yang bisa maju pilpres karena pamannya Anwar Usman mengubah syarat terkait usia capres dan cawapres lewat gugatan di MK.
Akibat pelanggaran etik itu, Anwar Usman pun dicopot dari jabatannya sebagai ketua MK
Anies kemudian melanjutkan membaca aspirasi terkait kekerasan terhadap perempuan. Spanduk itu berisi "Kami perempuan Indonesia butuh perlindungan".
Anies merespons dengan janji isu kekerasan terhadap perempuan akan menjadi isu prioritas nasional jika terpilih jadi presiden nanti.
"Ya itu yang kami lakukan, jangan sampai ada lagi persoalan perlindungan perempuan diabaikan. Tidak boleh lagi kita membiarkan praktek-praktek seperti itu, dari mulai kepemimpinan nasional persoalan perlindungan perempuan harus jadi prioritas nasional kita," imbuh dia.
"Dari mulai urusan cat calling sampai yang bekerja tidak memiliki daycare untuk anak-anaknya. InsyaAllah semuanya dilakukan," sambung Anies.
Baca juga: Pelukan Anies untuk Nelayan Saat Kampanye di Parepare
Kemudian ia membaca beberapa spanduk lainnya terkait aspirasi pendidikan di pelosok desa NTB.
Ia menutup bacaan spanduk yang berisi terkait dengan permintaan pendidikan gratis dan kesehatan gratis.
""Kami butuh pendidikan gratis, kesehatan gratis, bukan makan siang gratis," siap," kata Anies.
-. - "-", -. -Sentimen: positif (79.9%)