Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Banjarnegara, Yogyakarta
Tokoh Terkait
PT PII Pastikan Program WE CARE Berdampak Ekonomi & Sosial
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) memastikan program Waste Management for Circular Economy (WE CARE). Program ini menjadi salah satu program flagship Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan yang dapat memberikan dampak secara ekonomi dan sosial.
Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo mengatakan, WE CARE sudah dimulai sejak Agustus 2023 dan dilaksanakan di dua lokasi, yaitu Kota Yogyakarta dan Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara.
"Program ini sudah memberikan dampak sosial dan ekonomi yang berkelanjutan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan total keseluruhan dari target estimasi outcome yang akan dicapai dari Kandang Maggot Jogja (KMJ) dan 6 Plasma yaitu penyerapan sampah organik sebesar 153,6 ton per tahun, produksi maggot fresh sebesar 59,6 ton per tahun, produksi kasgot sebesar 38,4 ton per tahun, dan pendapatan ekonomi dari hasil penjualan maggot fresh dan kasgot sebesar Rp 472.689.000 per tahun," ungkap Sutopo dikutip Jumat (2/2/2024).
Program WE CARE juga mendapat antusiasme dan dorongan dari Pemerintah Daerah DIY. Apalagi program ini dianggap berpotensi menaikkan tingkat ekonomi dan devisa daerah DIY melalui berbagai program capacity building untuk masyarakat.
Untuk diketahui, program ini juga didukung oleh oleh Waste4Change dan Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA) sebagai mitra pelaksana.
Pada Program Pengembangan Inti Plasma Budidaya Maggot (Black Soldier Fly/BSF) di Kota Yogyakarta, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama enam Special Mission Vehicle (SMV) PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) (PT PII), PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (PT SMF), PT Geo Dipa Energi (Persero) (PT GDE), dan Indonesia Infrastructure Finance (IIF) bersinergi melakukan program pengelolaan sampah organik melalui pengembangan inti plasma budidaya maggot yang meliputi studi pendahuluan dan lima tahap capacity building, yaitu mengenai BSF secara umum, Teknis Operasional dan Workshop, Kelembagaan dan Peraturan, Keuangan, Bisnis Model, Ekspor, dan Branding.
Program ini juga didukung dengan pengadaan sarana prasarana melalui pembangunan fasilitas dan perlengkapan pendukung budidaya pada 6 plasma yang ditentukan melalui hasil penilaian dan assessment yang berlokasi di Kelurahan Karangwaru, Bumijo, Winongo Asri, Bener, Wirobrajan, dan Badran kota Yogyakarta.
Sutopo juga menambahkan bahwa pada Program Optimalisasi Pengelolaan Sampah TPST Dewanata di Banjarnegara yang merupakan sinergi antara PT PII dengan PT GDE dilakukan riset dan studi awal serta capacity building pengelolaan TPST Dewanata dari lima aspek persampahan, yaitu peraturan, teknis operasional, kelembagaan, keuangan, dan partisipasi masyarakat.
"Program ini nantinya juga akan didukung dengan pengelolaan residu dan limbah sampah melalui pembangunan IPAL serta akan dilanjutkan dengan Pembangunan fasilitas TPST hingga diharapkan dapat menjadi TPST percontohan di Kabupaten Banjarnegara serta di daerah lain di Indonesia," tambahnya.
Untuk diketahui, saat peluncuran WE CARE, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Rionald Silaban mengatakan, WE CARE bertujuan untuk mendukung penyelesaian masalah sampah di Indonesia.
Penyelesaian dalam WE CARE dilakukan melalui berbagai inisiatif pengelolaan sampah yang baik dan efektif untuk mereduksi timbunan sampah baik organik maupun anorganik.
Inisiatif yang dilakukan juga memberikan nilai tambah pada hasil pengelolaan sampah yang berfokus pada konsep sirkular ekonomi untuk masyarakat secara berkelanjutan.
Rionald menuturkan, ekonomi sirkular sangat penting untuk mencapai nol sampah atau zero waste pada 2050, terutama seiring bertambahnya jumlah penduduk.
"Model ekonomi inilah yang dapat mempertahankan nilai produk, bahan baku, dan sumber daya semaksimal mungkin," kata Rionald.
Rionald menuturkan, WE CARE merupakan program berkelanjutan yang akan diteruskan di tahun mendatang hingga tahapan akhir.
[-]
(rah/rah)
Sentimen: positif (88.9%)