Sentimen
Negatif (79%)
6 Feb 2024 : 12.47
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Washington, Michigan

Kasus: HAM

Heboh Surat Kabar AS Sebut Dearborn Ibu Kota Jihad, Begini Komentar Joe Biden

6 Feb 2024 : 19.47 Views 3

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Heboh Surat Kabar AS Sebut Dearborn Ibu Kota Jihad, Begini Komentar Joe Biden

WASHINGTON, iNews.id - Surat kabar Amerika Serikat (AS) The Wall Street Journal (WSJ) memicu kecaman luas terkait opini rasis yang dimuat pada Jumat lalu. Opini itu mengangkat judul "Selamat Datang di Dearborn, Ibu Kota Jihad Amerika".

Kecaman bahkan datang dari Presiden Joe Biden yang menyebut opini itu sebagai retorika anti-Arab. Wali Kota Dearborn Abdullah Hammoud juga menyebut opini itu sebagai fanaik dan bermotif Islamofobia.

WSJ mengangkat opini itu karena penduduk Dearborn, termasuk para tokoh agama dan politisi, dikenal vokal dalam menyuarakan dukungan atas perjuangan Hamas di Palestina. Tulisan dibuat Steven Stalinsky, direktur eksekutif Institut Penelitian Media Timur Tengah.

Hammoud serta beberapa anggota parlemen serta aktivis HAM dari Dewan Hubungan Amerika-Islam dan Komite Anti-Diskriminasi Arab Amerika menyuarakan kecaman mereka.

"Sembrono. Fanatik. Islamofobia," kata Hammoud, dikutip dari Reuters.

Hammoud juga memerintahkan polisi memperketat penjagaan rumah ibadah dan tempat umum lainnya setelah ada kekhawatiran tulisan opini itu memicu tindakan Islamofobia yang diberengi kekerasan. Namun sejauh ini tidak ada laporan adanya kerusuhan di Dearborn, Michigan.

Sementara itu Biden mengatakan di platform media sosial X, menyalahkan sekelompok orang berdasarkan perkataan segelintir orang merupakan perbuatan yang salah.

“Hal itulah yang bisa mengarah pada Islamofobia dan kebencian anti-Arab dan hal itu tidak boleh terjadi terhadap penduduk Dearborn atau kota mana pun di Amerika,” kata Biden, tanpa menyebut WSJ.

Dearborn merupakan kota dengan populasi penduduk Arab-Amerika tertinggi di AS. Berdasarkan sensus ada sekitar 54 persen penduduk 
Arab-Amerika di kota itu.

Belum ada tanggapan dari WSJ. Sementara sang penulis, Stalinsky, tak menyesali artikelnya. 

Editor : Anton Suhartono

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:


Sentimen: negatif (79%)