Sentimen
Negatif (66%)
5 Feb 2024 : 19.49

Tak Mungkin Indonesia Makmur Kalau Jual Bahan Murah Terus Ke Luar Negeri

5 Feb 2024 : 19.49 Views 2

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Tak Mungkin Indonesia Makmur Kalau Jual Bahan Murah Terus Ke Luar Negeri

LANGOWAN, KOMPAS.com - Capres nomor urut 2 sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengungkit pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepadanya mengenai Indonesia yang tidak akan kunjung makmur jika terus-menerus menjual bahan mentah secara murah ke luar negeri.

Hal tersebut Prabowo sampaikan saat sedang berkampanye di Lapangan Schwarz, Langowan, Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), Senin (5/2/2024).

"Pak Jokowi mengatakan kepada saya, 'Mas Bowo, Mas Bowo Menhan, tidak mungkin Indonesia makmur kalau kita jual bahan-bahan kita murah ke luar negeri'," ujar Prabowo.

Baca juga: Debat Pamungkas: Anies Konsisten Perubahan, Prabowo Banyak Setuju Lawan, Ganjar Tegas dan Berani

Prabowo menjelaskan, Jokowi pun akhirnya menetapkan kebijakan menjual bahan mentah secara murah dihentikan.

Dia menegaskan Prabowo-Gibran bersama Koalisi Indonesia Maju bertekad untuk menjaga kekayaan Indonesia.

"Dan tidak hanya menjaga, kami ingin mengelola, kami ingin mengurus, kami ingin mengatur kekayaan itu, supaya nilai tambahnya bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia," tuturnya.

"Itu perjuangan saya, itu perjuangan Gibran, itu perjuangan Koalisi Indonesia Maju," sambung Prabowo.

Baca juga: [HOAKS] Surat Suara Palsu Tampilkan Prabowo-Gibran sebagai Paslon 03

Lalu, Prabowo mengatakan dirinya sudah mengumpulkan pakar-pakar dan orang paling pintar di Indonesia untuk menghitung, di mana mereka bisa menghapus kemiskinan dari Indonesia.

Dia menyebut penghapusan kemiskinan dari bumi Indonesia menjadi perjuangannya jika berhasil menjadi Presiden.

Prabowo lantas memohon restu dan dukungan di kampung halamannya untuk mencoblos pasangan nomor urut 2 di Pilpres 2024.

"Mohon coblos nomor dua. Kapan lagi ada putra Minahasa macam saya," imbuh Prabowo.

-. - "-", -. -

Sentimen: negatif (66.6%)