Sentimen
Negatif (79%)
3 Feb 2024 : 13.04
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Institusi: UGM, UII

Ramai Petisi Sivitas Akademika Kritik Jokowi, Ini Kata Gibran

3 Feb 2024 : 20.04 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: Metropolitan

Ramai Petisi Sivitas Akademika Kritik Jokowi, Ini Kata Gibran
Jakarta -

Sejumlah sivitas akademika mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lewat petisi. Bagaimana respons cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka?

"Tanyakan yang bersangkutan aja dong," kata Gibran di Tanggerang Selatan, Banten, Sabtu (3/1/2024).

Gibran enggan mengomentari munculnya petisi kritikan tersebut. Dia mengatakan dirinya menerima evaluasi dan masukan dari berbagai pihak.

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau saya sih masukan masukan evaluasi dari semua pihak kami terima ya. Masukannya terima kasih," ujarnya.

Seperti diketahui, sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat Petisi Bulaksumur, Rabu (31/1). Lewat petisi itu, mereka mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi yang dianggap telah keluar jalur.

Selanjutnya, sivitas akademika Universitas Islam Indonesia (UII) mengkritik kondisi pemerintahan Presiden Jokowi yang dianggap menyalahgunakan wewenang jelang Pemilu, Kamis (1/2). Mereka menyuarakan kritik melalui pernyataan sikap 'Indonesia Darurat Kenegarawanan'.

Istana Hormati Petisi Bulaksumur UGM

Istana Kepresidenan menghormati Petisi Bulaksumur yang disuarakan oleh sivitas akademika UGM untuk mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi.

"Dalam negara demokrasi, kebebasan untuk menyampaikan pendapat, seruan, petisi maupun kritik harus dihormati. Kemarin, Bapak Presiden juga telah menegaskan 'freedom of speech' adalah hak demokrasi," ujar Koordinator Stafsus Presiden Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (2/2).

Menurutnya, kritik ditujukan untuk perbaikan pada kualitas demokrasi di Indonesia. Dia menyebut perbedaan pendapat, perspektif, dan pilihan politik adalah sesuatu yang wajar dalam demokrasi.

"Apalagi di tahun politik, jelang pemilu, pertarungan opini pasti terjadi. Akhir-akhir ini, terlihat ada upaya yang sengaja mengorkestrasi narasi politik tertentu untuk kepentingan elektoral. Strategi politik partisan seperti itu juga sah-sah saja dalam ruang kontestasi politik," ucap Ari.

"Namun ada baiknya, kontestasi politik, termasuk dalam pertarungan opini, dibangun dalam kultur dialog yang substantif dan perdebatan yang sehat," jelasnya.

(mib/zap)

Ulasan Debat Pilpres 2024

Temukan analisa debat capres-cawapres pilihanmu hanya di detikpemilu!

Sentimen: negatif (79.5%)