Top! Hitungan Bulan Pabrik Tembaga Raksasa RI Beroperasi
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Freeport Indonesia (PTFI) mengungkapkan, dalam 7 bulan mendatang, fasilitas pemurnian dan pemrosesan atau smelter tembaga Freeport di Gresik, Jawa Timur sudah bisa memulai operasinya.
Adapun, hingga Desember 2023 perusahaan berhasil melebihi target progres pembangunan smelter tembaga yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur hingga 90,6% dari target pada akhir tahun 2023 mencapai 90%.
"Kemudian bagian elektronnya bisa berfungsi dengan baik baru mulai kita masukkan konsentrat tembaganya dan baru mulai produksinya tembaga di bulan Agustus 2024," ujar Presiden Direktur PTFI Tony Wenas kepada CNBC Indonesia dalam program Mining Outlook 2024, Jumat (2/2/2024).
"Sampai akhir tahun Desember 2023 Puji Tuhan, Alhamdulillah kita mencapai sesuai dengan target dalam S-Curve dengan pemerintah yaitu 90,6%, targetnya itu 90% kita mencapai 90,6%, jadi melebihi dari targetnya," jelasnya.
Perusahaan, ungkap Tony, menargetkan hingga Mei 2024 smelter yang digadang-gadang sebagai smelter tembaga 1 jalur terbesar di dunia itu bisa 100% selesai dibangun.
"Pada bulan Mei tahun ini rencananya bisa mencapai 100% completion. 4 months to go jadi kita sedang berusaha sekeras mungkin untuk bisa mencapai 100%," tambahnya.
Tony juga mengatakan perusahaan membutuhkan waktu 6-10 minggu untuk smelter tembaga tersebut bisa memulai operasi.
"Mulai melakukan start up engine on, ignition on, saat itu kira-kira perlu waktu antara 6-10 minggu memastikan seluruh smelter furniss-nya, semua oxygen plant-nya berfungsi dengan baik," imbuhnya.
Dengan begitu, Tony juga mengatakan perusahaan menargetkan produksi dengan kapasitas penuh pada bulan Desember 2024.
"Tapi full capacity productionnya baru akan di Desember 2024. Kan begitu mulai produksi katoda tembaga itu harus ramp up, nggak bisa langsung full production," tutupnya.
Asal tahu saja, smelter itu bisa memproduksi emas hingga 50 ton per tahun. Selain emas, smelter ini juga bisa menghasilkan 600 ribu ton katoda tembaga per tahunnya dan 150-200 ton perak per tahun.
Smelter yang diklaim sebagai smelter single line atau satu jalur terbesar di dunia ini diklaim mampu menyerap konsentrat tembaga sebanyak 1,7 juta ton per tahun. Kelak, produk katoda tembaga yang dihasilkan bisa mencapai 600 ribu ton per tahun.
Selain menghasilkan produk katoda tembaga, smelter ini nantinya akan menghasilkan produk sampingan diantaranya produk yang terkandung dalam lumpur anoda yakni emas dan perak murni sebanyak 6 ribu ton per tahun.
Produk sampingan lainnya yaitu asam sulfat sebanyak 1,5 juta ton per tahun, terak tembaga sebanyak 1,3 juta ton per tahun, dan gipsum sebanyak 150 ribu ton per tahun.
Serapan tenaga kerja di smelter anyar tersebut sebanyak 150 ribu pekerja, yang mana sebanyak 98% merupakan tenaga kerja Indonesia diantaranya pekerja lokal sebesar 50%.
[-]
-
Live Now: Pengusaha Blak-blakan Nasib Industri Tambang Masa Depan(dce)
Sentimen: positif (99.9%)