Sentimen
Positif (76%)
2 Feb 2024 : 14.19
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung

Partai Terkait

Orasi Menggebu-gebu Surya Paloh soal Demokrasi Tak Boleh Dicampur Urusan Keluarga, Telak!

2 Feb 2024 : 14.19 Views 3

Keuangan News Keuangan News Jenis Media: Nasional

Orasi Menggebu-gebu Surya Paloh soal Demokrasi Tak Boleh Dicampur Urusan Keluarga, Telak!

KNews.id – Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh menyinggung hak demokrasi yang tidak bisa dicampur dengan urusan keluarga. Hal itu disampaikan Surya Paloh saat orasi kebangsaan pada acara kampanye akbar bersama Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan di Bandung, Jawa Barat.

Surya Paloh mengatakan Indonesia menganut sistem demokrasi yang tidak bisa diganggu gugat. “Demokrasi itu adalah sebuah kebebasan sekaligus hak dan kewajiban yang kita harus jalankan.

Maka, kepada NasDem yang telah memberikan komitmennya sebagai partai politik yang tetap bersiteguh untuk membawa gerakan perubahan, amat berkepentingan dengan seluruh kemampuan dan kekuatan dirinya mempertahankan tumbuh, sehat, dan berkembangnya demokrasi di negeri ini,” kata Surya Paloh

Paloh menuturkan NasDem bakal menjaga hak demokrasi setiap pihak dalam proses pemilihan umum (Pemilu). Namun, dia menyatakan terkait demokrasi, tidak ada pihak yang bisa merusaknya, terutama terkait urusan pribadi.

“Demokrasi tidak boleh dirusak oleh siapa pun juga, demokrasi mengatur hak-hak pribadi, hak-hak keluarga, dan tentu hak-hak publik. Kita tidak boleh mencampuradukkan antara hak pribadi, keluarga, dengan hak-hak publik,” jelasnya.

Selain itu, Paloh mengaku kondisi tersebut membuat NasDem ingin memperkokoh cita-cita bangsa soal demokrasi. Dia lantas menyinggung soak pemimpin yang seharusnya tidak hanya pandai berbicara, tetapi tidak dengan aksi nyata kepada masyarakat.

Menurut dia, pihaknya tengah memperjuangkan hak-hak setiap pihak dalam hal demokrasi. “Ini misi besar kita di negeri ini. Maka untuk itulah, kita sedang memperjuangkan bahwasannya komitmen kebangsaan kita yang memberikan penghormatan dan penghargaan terhadap Kebhinekaan Tunggal Ika, semangat pluralisme, tidak berhenti dalam lip service di bibir saja. Tapi harus kita laksanakan,” imbuhnya.
(Zs/Tv.1)

Sentimen: positif (76.2%)