Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: pengangguran
Tokoh Terkait
Bos Pengusaha RI Komentari Bansos Jokowi, Ini Katanya
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani tiba-tiba mengomentari program bantuan sosial (bansos) tahun ini. Shinta mengungkapkan, pemberian bansos kepada masyarakat yang kurang mampu merupakan upaya pemerintah dalam menjaga daya beli.
"Karena pemerintah itu kan tadi mencoba menjaga dari segi daya beli, jadi dia terus aja tuh bansos supaya semuanya terbantu," ungkapnya saat ditemui di kantor Apindo, Kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (1/2/2024).
Selain itu, Shinta melanjutkan, salah satu kemungkinan yang menjadi faktor pendorong pemberian bansos dalam jumlah besar karena terkikisnya tabungan masyarakat. Menurutnya, hal tersebut juga harus menjadi perhatian pemerintah yang menandakan kestabilan ekonomi masyarakat tertentu mulai terancam
"Saya juga ambil contoh udah nguras tabungan segala itu mungkin lebih ke yang mid class, tapi itu juga harus jadi perhatian karena kalau orang udah mulai pakai tabungan untuk spending itu juga agak bahaya," tuturnya.
Shinta mengingatkan, dalam memberikan bantuan perlu memikirkan jangka panjang dan bukan berdasarkan kondisi sesaat. Misalnya saja, pemerintah harus memperhatikan dari segi potensi pembukaan lapangan kerja dan pengurangan angka pengangguran sehingga dapat mendongkrak daya beli masyarakat.
Foto: Ilustrasi Bansos. Foto: detikFinanceIlustrasi Bansos. Foto: detikFinance
"Dan ini pemerintah perlu memperhatikan hal ini karena yang menjadi faktor penting middle class Indonesia seperti apa karena kita melihat gap cukup besar. Tapi ini jadi perhatian karena kan selalu menaikkan middle class kita, harus di maintan jangan sampai turun," katanya.
Di sisi lain, Shinta menambahkan, pemberian bansos juga terkait dengan inflasi bahan pangan pokok yang tinggi, sehingga perlu bagi masyarakat menengah ke bawah mendapat bantuan.
"Ini juga ada kaitannya dengan inflasi bahan pokok tinggi sehingga ada penurunan masyarakat pembelian barang pokok makanya bansos digulirkan," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan jumlah anggaran bansos yang dianggarkan pada APBN 2024 mencapai Rp 496 triliun atau nyaris setengah kuadriliun. Dia mengatakan angka tersebut naik Rp 20 triliun dibandingkan anggaran serupa di APBN 2023, yaitu Rp 476 triliun.
"Tahun ini 2024 Bansos di dalam APBN kita nilainya Rp 496 triliun jadi beda Rp 20 triliun," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK di kantornya, Jakarta, Selasa (30/1/2024).
[-]
-
Erick Thohir Beri Sinyal Bansos Beras Bakal Berlanjut(rob/wur)
Sentimen: positif (98.3%)