Sentimen
Positif (98%)
2 Feb 2024 : 02.28
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Institusi: UIN

Kab/Kota: Menteng

Pengamat Internasional Sebut Anies "Terlambat" Jadi Presiden, Meski Masuk 100 Intelektual Teratas Dunia

2 Feb 2024 : 02.28 Views 2

Keuangan News Keuangan News Jenis Media: Nasional

Pengamat Internasional Sebut Anies "Terlambat" Jadi Presiden, Meski Masuk 100 Intelektual Teratas Dunia

KNews.id –  Pengamat politik internasional Teguh Santosa blak-blakan menyebut Anies Baswedan sebenarnya sudah terlambat menjadi presiden.

Menurutnya, calon pemimpin Indonesia di masa depan harus tangguh dan proaktif dalam menyikapi berbagai tantangan internasional. Sosok tersebut dinilai milik calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan.

Anies terlambat jadi presiden, padahal kenyataannya tidak ada kata terlambat, kata Teguh saat peluncuran buku Anies Baswedan The Rising Star karya Samsul Muarif di Markas Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin. Timnas Amin), Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (29/1/24).

Teguh berharap, jika Anies menjabat presiden sejak 2019, maka menurutnya mungkin Ukraina tidak akan diserang Rusia atau mungkin yang menyatukan Iran dan Arab Saudi bukan China, melainkan Indonesia.

Hal itu disampaikan Teguh karena menurutnya kualifikasi pemimpin yang dibutuhkan masyarakat dunia saat ini adalah yang bisa menjadi pemain tengah. Ia menilai Anies memenuhi kriteria tersebut karena masuk dalam daftar 100 intelektual publik dunia.

“Kalau sekarang Indonesia menjadi pemimpin G-20 atau ASEAN, itu hanya sebuah giliran saja. Misalnya, alangkah baiknya jika pertemuan dialog antara Kim Jong-un dan Donald Trump dilakukan di Indonesia,” jelasnya.

“Seseorang hanya bisa menjadi pemain tengah jika ia mempunyai nilai-nilai sehingga tidak bisa ditarik ke atas, tidak bisa ditarik ke bawah,” tegas Teguh yang juga Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).

Dosen Hubungan Luar Negeri Universitas Islam Negeri (UIN), Syarif Hidayatullah menambahkan, dengan situasi saat ini, calon Presiden Indonesia tidak boleh gegabah.

“Orang seperti apa yang dibutuhkan dunia untuk bisa bermain dalam situasi seperti itu, bukan orang yang tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Teguh. Tapi orang yang punya karakter, orang yang punya rekam jejak, orang yang punya rekam jejak, orang yang mendapat pengakuan, karena itulah yang dibutuhkan.

(Zs/RP)

Sentimen: positif (98.1%)