Sentimen
Negatif (99%)
1 Feb 2024 : 18.30
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Tokoh Terkait

Ancaman Makin Nyata, Taiwan Gelar Latihan Antisipasi Serangan Mendadak China

2 Feb 2024 : 01.30 Views 3

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Ancaman Makin Nyata, Taiwan Gelar Latihan Antisipasi Serangan Mendadak China

TAITUNG, iNews.id - Militer Taiwan menggelar latihan atau simulasi menghadapi serangan mendadak dari China, Rabu (31/1/2024). China 
semakin sering menggelar latihan perang di sekitar wilayah Taiwan.

Dalam simulasi ini diskenariokan China melakukan serangan mendadak dengan terlebih dulu berpura-pura menggelar latihan perang. Latihan ini digelar bersamaan dengan patroli kesiapan tempur yang dilakukan militer China di dekat Taiwan.

Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan, simulasi tersebut mengantisipasi patroli kesiapan tempur China yang tiba-tiba berubah 
menjadi serangan sungguhan, bukan hanya dari laut melainkan udara.

Disebutkan, pesawat-pesawat tempur dan kapal perang China sering melakukan patroli kesiapan tempur. Kali ini patroli melibatkan 22 
pesawat.

Sementara itu dalam latihan yang digelar di Taitung, personel militer, kendaraan angkut personel, dan tank, bergerak maju melintasi wilayah tersebut begitu terjadi ledakan. Tujuannya untuk memukul mundur tentara China yang tiba dari laut.

“Latihan Kontra-Infiltrasi Sasaran Kritis menunjukkan kemampuan dari hasil pelatihan pasukan kami di masa damai,” kata pejabat militer 
Taiwan, Ko Ting Yi, dikutip dari Reuters.

Dalam menghadapi ancaman musuh yang semakin sering, kata dia, tentara Taiwan harus melakukan terobosan serta memperkuat pelatihan. Personel militer sudah menerapkan latihan sungguhan untuk meningkatkan kemampuan tempur dasar.

China menggelar dua latihan perang besar-besaran di sekitar Taiwan dalam 1,5 tahun terakhir, meningkatkan kekhawatiran akan konflik 
menjadi semakin nyata.

Pada April 2023, militer China menggelar latihan serangan presisi dan blokade di sekitar Taiwan. Latihan itu digelar sebagai respons atas 
kunjungan presiden saat itu Tsai Ing Wen ke Amerika Serikat.

Editor : Anton Suhartono

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:


Sentimen: negatif (99.9%)