Sentimen
Negatif (100%)
1 Feb 2024 : 16.26

Paguyuban Bank Sampah Cokrodiningratan Studi Tiru Pengolahan Sampah di Laron Sarungan

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

1 Feb 2024 : 16.26
Paguyuban Bank Sampah Cokrodiningratan Studi Tiru Pengolahan Sampah di Laron Sarungan

Harianjogja.com, JETIS—Paguyuban Bank Sampah Kelurahan Cokrodiningratan melakukan studi tiru di Laboratorium Pengolahan Sampah Rumah Tangga Perkotaan (Laron Sarungan) yang berlokasi di TPS 3R Nitikan beberapa waktu lalu.Program Laron Sarungan ini merupakan besutan DLH Kota Jogja. Disiapkan untuk memberikan edukasi terkait pengolahan sampah yang dilakukan di TPS 3R Nitikan.

Ketua Paguyuban Bank Sampah Cokrodiningratan Tri Yulianto menuturkan pihaknya ingin mengetahui secara detail mengenai pengelolaan sampah utamanya sampah rumah tangga. Ini lantaran dia mengaku menemui sejumlah kendala saat melakukan pengolahan sampah.

"Karena di perkotaan itu pasti ada kendala keterbatasan lahan. Kami ingin tahu bagaimana cara mengelola sampah rumah tangga di perkotaan," katanya.

Salah satu petugas TPS 3R Nitikan Supriyono mengatakan upaya pengolahan sampah di tingkat rumah tangga diupayakan sederhana dan tak butuh banyak tempat. Sehingga, ini akan memudahkan masyarakat. Sekaligus tak ada lagi alasan untuk tidak mengolah sampah yang diproduksi dalam skala rumah tangga.

Baca Juga

Produksi Sampah Jogja 250 Ton per Hari, Hanya Boleh Buang ke TPA Piyungan 210 Ton

Mulai 2024, Kota Jogja Gunakan Teknologi Pemusnah Sampah Tanpa Asap dan Debu

Pemkot Jogja Kini Punya Bank Sampah Induk, Ini Fungsi dan Lokasinya

Beberapa edukasi yang diberikan salah satunya terkait dengan pengolahan sampah anorganik. Masyarakat diajak mengolah dengan cara yang simpel. Misalnya, untuk sampah plastik kemasan bisa dipotong kecil-kecil, dikumpulkan, dan dimasukkan ke botol. Jika sudah terkumpul banyak, maka bisa dikreasikan menjadi ecobrick untuk disulap menjadi berbagai furnitur.

Lalu, ada juga edukasi soal pengolahan sampah organik. Sampah jenis ini diolah dengan cara dibuat pupuk dan dijadikan sebagai makan magot. Ada juga cara sederhana lainnya, misalnya dengan memanfaatkan berbagai jenis biopori hingga lodong sisa dapur atau losida.

"Karena di perkotaan memiliki keterbatasan lahan untuk mengelola sampah rumah tangga, maka metode pengolahan sampahnya pun dibuat sederhana dan tidak membutuhkan tempat yang luas," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sentimen: negatif (100%)