Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Pamekasan, Yogyakarta, Pontianak, Madura
Tokoh Terkait
Roundup: Mahfud MD Mundur dari Jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD, mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) dengan baik-baik secara langsung kepada Presiden Joko Widodo. Keputusan Mahfud MD untuk mundur didasari oleh pencalonannya sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo.
"Karena kami diberi tugas dan menerima tugas dengan saling menghormati, maka saya tidak akan tinggal glanggang colong playu. Saya akan pamit baik-baik," kata Mahfud MD di Lampung pada Rabu.
"Tinggal glanggang colong playu" merupakan peribahasa Jawa yang berarti perilaku mudah meninggalkan tanggung jawab.
Mahfud MD menekankan bahwa keputusannya untuk mundur dilakukan dengan mempertimbangkan etika dan moralitas. Dia merasa diangkat secara penuh kehormatan dan kepercayaan oleh Presiden Joko Widodo pada awalnya. Oleh karena itu, Mahfud merasa kewajiban untuk mengedepankan etika dalam mengembalikan jabatan yang dipercayakan kepadanya.
"Etika itu adalah ekspresi dari moral. Etika itu adalah ekspresi dari kejujuran. Etika itu adalah ekspresi dari penghayatan keagamaan dan kesantunan budaya," jelas Mahfud dalam siaran langsung yang dipantau di Jakarta pada Rabu, 31 Januari 2024.
Baca Juga: Mahfud MD Mundur dari Menkopolhukam, Ganjar Pranowo Minta Mereka yang Masih Menjabat Peka
Apa Kata Presiden Jokowi?Presiden Joko Widodo menghormati keinginan Mohammad Mahfud Md untuk menyampaikan secara langsung surat pengunduran diri sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan kepada dirinya. Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, menyampaikan bahwa Presiden menghormati keinginan Mahfud untuk bertemu langsung.
"Kita menghormati keinginan Pak Mahfud untuk bertemu dengan Presiden karena tadi disampaikan oleh Pak Mahfud beliau ingin menyampaikan secara langsung surat pengunduran diri itu kepada Presiden,” kata Ari Dwipayana di Jakarta pada Rabu.
Meskipun demikian, Ari mengaku belum mengetahui jadwal pasti pertemuan antara Mahfud dan Presiden Jokowi. Hal ini dikarenakan Presiden masih melakukan kunjungan kerja di Yogyakarta hingga Kamis 1 Februari 2024, sementara Mahfud juga terlibat dalam agenda kampanye Pilpres di daerah.
"Belum (tahu) karena Pak Mahfud juga ada agenda. Hari ini beliau di Lampung, kemungkinan setelah itu ada agenda-agenda lain. Tentu juga menyesuaikan dengan agenda kampanye Pak Mahfud. Presiden juga kembalinya (ke Jakarta) baru besok malam," jelas Ari.
Ari menegaskan bahwa permintaan Mahfud untuk menyerahkan langsung surat pengunduran diri telah diketahui oleh Presiden Jokowi melalui publikasi di media massa dan media sosial.
"Tentu keinginan itu sudah diketahui (Presiden Jokowi) karena terpublikasi secara luas dan saat ini juga disampaikan oleh Pak Mahfud sendiri. Tetapi, seperti yang tadi saya sampaikan, Presiden tentu menghormati keinginan dari Pak Mahfud untuk menyampaikan secara langsung surat pengunduran diri itu," ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Tegaskan Kabinet Tetap Solid Usai Mahfud MD Mundur dari Menkopolhukam
Siapa Pengganti Mahfud MD?Ari menjelaskan bahwa sesuai prosedur, pengunduran diri Mahfud dari posisi Menko Polhukam baru akan efektif setelah disetujui oleh Presiden Jokowi melalui penerbitan Keputusan Presiden (Keppres) pengunduran diri menteri.
Selanjutnya, Presiden memiliki hak untuk menugaskan seseorang sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menko Polhukam atau langsung menunjuk Menko Polhukam definitif.
Ari menekankan bahwa selama proses tersebut, yang lebih penting adalah memastikan penyelenggaraan pemerintah dan fungsi yang harus dijalankan oleh Menko Polhukam tetap berjalan seperti biasa.
"Mengenai siapa (pengganti Mahfud), apakah nanti akan ada menteri ad interim atau langsung definitif itu akan menjadi bagian dari putusan Bapak Presiden yang akan segera disampaikan setelah beliau menerima Pak Mahfud,” ujar dia.
Mahfud Md mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Menko Polhukam pada Rabu. Keputusan tersebut terkait dengan kontestasi Pilpres 2024, karena Mahfud Md merupakan calon wakil presiden nomor urut 3 mendampingi calon presiden Ganjar Pranowo.
Apa Kata Para Capres?Pengunduruan diri Mahfud MD dari jabatan Menko Polhukam mendapat respon dari Capres nomor urut 1 Anies Baswedan. Dia mengaku menghormati keputusan cawapres nomor urut 3 tersebut.
"Hari ini kita sedang bersyukur dapat dukungan besar di Madura, jadi kita mensyukuri itu dan kalau terkait Pak Mahfud kita menghormati keputusannya," kata Anies kepada wartawan dk sela-sela kampanye di Pamekasan, Jawa Timur, Rabu 31 Januari 2024.
"Kita dari awal menyampaikan etika itu harus dijunjung tinggi, negara ini bisa berjalan dengan baik kalau pimpinan-pimpinannya menjunjung tinggi etika, menghormati aturan main, dan itu yang kami harap terus dilaksanakan," terang Anies.
Capres nomor urut 2, Prabowo Subiantoi, juga memberikan komentar atas keputusan Mahfud MD.
“Itu hak politik,” kata Prabowo menjawab pertanyaan ANTARA saat ditemui pada sela-sela kegiatannya di Jakarta.
Capres nomor urut 3, ganjar Pranowo, menyebut keputusan Mahfud MD menjadi contoh baik bagi para calon lain yang sedang mengemban jabatan kenegaraan. Menurutnya keputusan tersebut dapat mencegah capres dan cawapres menyalahgunakan fasilitas negara yang didanai dari pajak dan uang rakyat.
"Ini contoh yang baik dan menjadi sebuah pertanggungjawaban barang kali yang lain bisa mengikuti," kata Ganjar setelah kampanye di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu.
Saat ditanya soal mengapa Mahfud baru mengundurkan diri sekarang, Ganjar mengatakan langkah Mahfud justru langkah pertama.
"Yang lain, apa ada yang mundur lebih dulu? Pak Mahfud-lah yang selalu pertama," tuturnya.***
Sentimen: positif (100%)