Sentimen
Positif (40%)
1 Feb 2024 : 10.25
Partai Terkait

Demi Jakarta Rendah Emisi, Zita Anjani Tawarkan Tiga Solusi

1 Feb 2024 : 10.25 Views 5

Detik.com Detik.com Jenis Media: Metropolitan

Demi Jakarta Rendah Emisi, Zita Anjani Tawarkan Tiga Solusi

Jakarta -

Penanganan kualitas udara dan lingkungan di Jakarta menjadi salah satu prioritas utama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Isu kualitas udara pun turut diperjuangkan para wakil rakyat, termasuk Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani.

Zita yang juga Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan ada tiga poin penting yang harus menjadi perhatian dalam penanganan kualitas udara di Jakarta.

"Pertama, revitalisasi trotoar jalan. Ini harus perlahan-lahan kita realisasikan. Banyak yang bilang, warga Jakarta malas jalan kaki, nggak bener itu menurut saya. Faktanya, trotoar dan jalan pedestrian kita di beberapa wilayah masih banyak yang kurang proper. Kalau bisa, kita buat lebih banyak seperti yang di Sudirman Thamrin," ujar Zita dalam keterangannya, Kamis (1/1/2024).

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua, lanjut Zita, diperlukan optimalisasi transportasi umum di Jakarta.

"TJ, MRT, LRT, dan Commuter Line kita tuh udah bagus, tapi armadanya perlu kita tambahkan lagi. Fasilitas dan operasionalnya juga perlu ditingkatkan. Jangan sampe warga pulang kerja capek-capek harus berdesak-desakan lagi di transportasi umum," sambungnya.

Terakhir, Zita meminta partisipasi masyarakat untuk beralih dari kendaraan BBM menuju kendaraan listrik.

"Pemerintah kan sudah memberikan insentif untuk konversi sepeda motor. Nah, itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Sosialisasi insentif ini juga harus menyeluruh. Saya yakin banyak warga yang masih belum tahu juga soal insentif ini," papar Zita.

Zita menambahkan, awal tahun 2023, Pemprov DKI bersama Dinas LHK telah menambahkan 9 unit baru Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU). Ia berharap dengan hadirnya fasilitas ini, dapat diperoleh data yang lebih akurat mengenai kualitas udara Jakarta.

"Semakin akurat datanya, semakin tajam basis data kita dalam pembuatan kebijakan dan evaluasinya," pungkas Zita.

(prf/ega)

Sentimen: positif (40%)