Sentimen
Negatif (97%)
31 Jan 2024 : 13.32
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Yogyakarta, Kulon Progo

Butet Kartaredjasa Sindir Presiden, Istana: Pak Jokowi Sudah Sering Disindir, Biasa Saja

31 Jan 2024 : 20.32 Views 3

Keuangan News Keuangan News Jenis Media: Nasional

Butet Kartaredjasa Sindir Presiden, Istana: Pak Jokowi Sudah Sering Disindir, Biasa Saja

KNews.id – Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengeklaim Presiden Joko Widodo sudah sering menerima sindiran hingga ujaran kebencian dari banyak pihak. Salah satunya, sindiran budayawan Butet Kartaredjasa lewat pantun yang disampaikannya dalam kampanye calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo di Alun-alun Wates, Kulon Progo, akhir pekan lalu.

“Sudah sering Pak Jokowi terima sindiran, menerima banyak hal dari 2014, kan. Hoax, ujaran kebencian, bahkan hal lain fitnah,” kata Ari di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2024).

Ari mengungkapkan, selama ini Kepala Negara tidak terpengaruh dengan sindiran tersebut. Sikap yang ditunjukkan presiden pun biasa-biasa saja saat menanggapi sindiran yang muncul.

“Tapi bapak selama ini biasa saja,” tuturnya. Diketahui Butet sempat membacakan beberapa bait pantun dalam acara kampanye pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Hajatan Rakyat “Harapan Jutaan Rakyat” di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (28/1/2024).

Pria yang mengenakan baju hitam dan celana panjang itu membacakan pantun di hadapan warga yang hadir. Isinya pun penuh kritikan, termasuk kritikan soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan sebagian gugatan perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 terkait usia minimal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu pada pertengahan Oktober 2023.

Sebab, putusan itu membuat langkah putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, untuk turut mencalonkan diri di Pilpres 2024 semakin lebar.

Lewat putusan itu, MK memperbolehkan seseorang yang belum berusia 40 tahun untuk mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden, selama berpengalaman menjadi kepala daerah atau jabatan lain yang dipilih melalui pemilihan umum. Ia pun menyinggung ada pihak yang mengikuti kampanye Ganjar di berbagai daerah.

“Setiap Mas Ganjar datang, lalu ada yang ngintili (mengikuti). Hari ini Mas Ganjar akan datang menemui kita, kemarin sudah ada yang ngintilin,” kata Butet dalam acara tersebut, Minggu. “Padahal yang suka ngintilin opo jenenge? Wedhus iku kudune ditongseng. Wedhus kok mendukung paslon,” tutur Butet.
(Zs/Kmps)

 

 

Sentimen: negatif (97.7%)