Sentimen
Positif (80%)
30 Jan 2024 : 05.43
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Andalas

Jimly Asshiddiqie Bandingkan Sistem Pemerintahan Indonesia dengan Australia

30 Jan 2024 : 05.43 Views 5

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Jimly Asshiddiqie Bandingkan Sistem Pemerintahan Indonesia dengan Australia

PIKIRAN RAKYAT – Akademisi hukum tata negara Indonesia, Jimly Asshiddiqie membandingkan sistem pemerintahan Indonesia dengan Australia. Jimly turut sedih karena kondisi politik di Indonesia makin memburuk.

Jimly Asshiddiqie menilai Australia yang masih mengusung sistem kerajaan, justru sangat ingin mengubah sistem menjadi republik. Hal itu justru kebalikan dari yang terjadi di Indonesia menjelang Pemilu 2024 ini.

Saat mengisi acara di Australia, Jimly Asshiddiqie mendapat respon baik ketika mendoakan Australia segera menjadi republik. Dia pun membandingkan Indonesia yang sudah republik tapi justru berpikiran seperti kerajaan.

"Di Australia masih pakai sistem kerajaan, cuma budaya pemerintahan mereka sudah republik. Saya bilang ke mereka 'kalian di sini bisa berubah menjadi republik' mereka tepuk tangan. Karena di sana sedang ada isu, ada gerakan yang ingin mengubah jadi republik, gampang di sana,” kata Jimly Asshiddiqie.

Baca Juga: Ada Pimpinan KPK Lindungi Bupati Sidorajo dari Jerat Hukum? Begini Kata Alexander Marwata

“Cuma kalau di Indonesia, terbalik. Kami sejak tahun 1945 sudah republik, tapi kelakuannya sampai sekarang masih kerajaan,” ucapnya menambahkan.

Jimly menyebut Pemilu 2024 ini menjadi momentum masyarakat untuk memilih pemimpin yang benar. Ini bisa menjadi momentum untuk membenahi kondisi politik Indonesia.

"Ini momentum mengingatkan masyarkat Indonesia bahwa ada masalah mengenai budaya politik kita,” katanya, dikutip dari YouTube Rhenald Kasali.

MKMK diharapkan bisa permanen

Jimly berharap Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) bisa permanen. Hal itu dimaksudkan untuk mengembalikan kepercayaan publik.

“Saya bersyukur bahwa yang dipilih menjadi anggota MKMK ini adalah orang yang sangat tepat,” ujar Jimly Asshiddiqie.

Ketiga hakim MKMK dinilai memiliki rekam jejak yang panjang dan mumpuni dalam menegakkan hukum. Mengingat di Indonesia kondisi politik sedang karut-marut.

Adapun ketiga hakim anggota MKMK yang permanen adalah Ridwan Mansyur selaku hakim konstitusi, I Gede Palguna selaku tokoh masyarakat, dan akademisi dari Universitas Andalas Yuliandri. Ketiganya dinilai bisa membalikkan sentiment negative MKMK.

“Saya optimis MK akan kembali dipercaya publik, ditambah lagi sekarang tiga tokoh yang sangat tepat,” ucap Jimly, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, 29 Januari 2024.***

Sentimen: positif (80%)