Sentimen
Negatif (72%)
30 Jan 2024 : 00.58
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor, Gunung

Tokoh Terkait

Cerita Pendaki Tersesat di Gunung Pangrango, Mau Pulang Tertutup Kabut

JabarEkspress.com JabarEkspress.com Jenis Media: News

30 Jan 2024 : 00.58
Cerita Pendaki Tersesat di Gunung Pangrango, Mau Pulang Tertutup Kabut

BOGOR, JABAR EKSPRES – Tim SAR gabungan berhasil menemukan 16 orang pendaki tersesat di Gunung Pangrango, Bogor, Jawa Barat, Senin (29/1).

Seorang pendaki bernama Dedi Saefuloh menceritakan, bahwa dirinya bersama rombongan hendak menuju Curug Cijambe yang berada di Gunung Pangrango.

Tujuan ke Curug Cijambe itu kata dia hanya sebatas tadabbur alam dan menikmati keindahan dari Curug itu sendiri.

Mengutip buku Jejak Wisata Dokter susunan Jondri Akmal, dkk. (2021), tadabbur alam adalah sarana pembelajaran untuk mengenal Allah SWT yang telah menciptakan langit dan bumi beserta seluruh isinya.

Tadabbur alam dapat membersihkan diri dan jiwa dari energi-energi negatif yang bersemayam.

BACA JUGA: Tim SAR Temukan 16 Pendaki Tersesat di Gunung Pangrango Usai Anak Komunikasi dengan Orangtuanya

“Jadi bukan ziarah ya, jadi lebih ke tadabbur alam saja, saya berangkat awalnya 13 orang, tapi dari anggota rombongan anaknya pingin ikut nangis, jadi totalnya ada 16 orang,”ujarnya kepada kepada Jabar Ekspres.

Dedi yang merupakan warga Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi itu menceritakan, dia berangkat ke Curug sekitar pukul 13.00 WIB. Melalui jalur Pasir Banteng (Cibedug) dan pulang melalui Pasir Pogor.

Rombongan yang tergabung dalam paguyuban Sir Buni Kasih itu saat pulang usai mengunjungi Curug. Kondisi di Gunung Pangrango hujan disertai kabut.

Sehingga mereka merasa kegelapan sampai harus membuka jalur baru. Dikarenakan jalur yang ada tak terlihat.

“Jadi ada keterlambatan, kalo hujan deras engga, kabut sama hujan rintik lama. Yang bikin sulit karena gelap dan hujan. Saya ikutin jalur lama, tapi kan musim hujan jalan bekas orang udah nutup lagi, jadi terpaksa buka jalur,” paparnya.

BACA JUGA: 13 Pendaki Tersesat di Gunung Gede Pangrango

Dia juga menceritakan bertahan hidup ditengah-tengah hutan lebat, mereka kesulitan air karena tidak membawa air minum.

“Untuk peresmian makanan, beras lauk pauk kopi Kebawa lagi, kesulitan dari air, sengaja ga bawa air karena tujuannya ke Curug,” katanya.

Saat ditanya ada wasiat atau wangsit dari leluhur, ia mengatakan ada, namun tidak bisa diungkapkan lantaran ada pakem tersendiri.

Sentimen: negatif (72.7%)