JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengatakan, Presiden Jokowi hingga kini belum mengirim surat presiden berisi nama calon pimpinan KPK pengganti Firli Bahuri ke DPR.

Sebab, Jokowi masih sibuk kunjungan kerja ke sejumlah daerah. 

Ari mengatakan, surpres pengganti Firli Bahuri ke DPR akan dipastikan kembali setelah Presiden Joko Widodo kembali dari kunjungan kerja di Jawa Tengah.

"Ini Presiden masih kunjungan kerja. Kita cek lagi lah setelah beliau kembali (dari kunker) ujar Ari di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (29/1/2024).

"Rencananya (Presiden kembali) Kamis ya. Hari Kamis," lanjutnya.

Baca juga: Jokowi-Prabowo Makan Bareng Lagi, Kali Ini Ngebakso di Magelang

Ari menjelaskan, ada pertimbangan sebelum menyerahkan surpres yang berisi nama kandidat pimpinan KPK ke DPR.

Salah satunya calon pimpinan KPK pengganti Firli Bahuri harus memenuhi syarat berdasarkan ketentuan yang baru.

"Karena calon yang harus diajukan bukan saja calon yang tidak lolos pada proses setelah fit dan proper test itu, tapi ada dilihat apakah calon-calon itu sudah memenuhi syarat berdasarkan ketentuan-ketentuan yang baru. Itu kami sedang cek lagi ke lembaga-lembaga dan itu setelah selesai kita serahkan ke (DPR)," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo disebut bakal menyerahkan dua nama kandidat calon pimpinan KPK kepada DPR RI untuk dipilih.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan, Kepala Negara bakal memilih dua dari sisa 10 calon pimpinan yang belum dipilih.

"Pengisian satu orang pimpinan agar pimpinan KPK menjadi lima orang dengan cara presiden mengusulkan dua orang dari calon 10 pimpinan KPK yang tidak terpilih ke DPR untuk dipilih satu, sebagai pimpinan KPK pengganti," kata Ghufron, Selasa (2/1/2024).

Baca juga: Ajukan Praperadilan Lagi, Firli Bahuri Yakin Penetapan Tersangkanya Tak Cukup Alat Bukti

Sebagai informasi, saat ini tersisa 4 calon pimpinan KPK yang belum dipilih DPR.

Mereka adalah Sigit Danang Joyo, Luthfi Jayadi Kurniawan, I Nyoman Wara, dan Roby Arya B.

Dua di antara nama-nama tersebut akan dipilih oleh Presiden Joko Widodo untuk diseleksi DPR RI menjadi pimpinan Komisi Antirasuah menggantikan Firli Bahuri.

Di sisi lain, Ghufron menjelaskan, Ketua KPK definitif juga akan dipilih oleh DPR RI setelah Pimpinan KPK lengkap.

"Pemilihan Ketua KPK definitif setelah posisi pimpimpinan KPK menjadi 5 melalui proses di atas, kemudian DPR akan memilih 1 di antara 5 pimpinan untuk menjadi ketua," jelas eks Dekan Universitan Jember itu.

Adapun Presiden Joko Widodo resmi memberhentikan Firli Bahuri dari jabatannya sebagai Ketua KPK melalui Keputusan Presiden (Keppres) yang diteken pada 28 Desember 2023.

Firli diberhentikan usai ia berstatus tersangka pemerasan terhadap eks menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo.