Sentimen
Positif (40%)
29 Jan 2024 : 21.30
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang

Prabowo Curhat Kekhawatiran Penasihatnya: Takut Saya Kebablasan

29 Jan 2024 : 21.30 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Prabowo Curhat Kekhawatiran Penasihatnya: Takut Saya Kebablasan

PIKIRAN RAKYAT - Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto curhat soal kekhawatiran penasihatnya terhadapnya. Hal itu diungkapkannya saat kampanye akbar di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Semarang pada Minggu, 28 Januari 2024.

"Penasihat saya selalu was-was kalau saya berbicara di depan rakyat. Takutnya, nanti Pak Prabowo kebablasan,” katanya, dikutip pada Senin, 29 Januari 2024.

Terkait dengan hal itu, Prabowo Subianto pun bertanya kepada para pendukungnya soal seperti apa gaya bicara pemimpin yang mereka ingin dengar, apakah yang seperti profesor atau yang apa adanya.

“Sekarang saya tanya, kau lebih suka pemimpin yang bicara halus-halus, bicara kayak profesor atau kau ingin dengar saya bicara apa adanya?" ujarnya.

Baca Juga: Istri Ganjar Pranowo Minta Anak Muda Jangan Pilih Pemimpin yang Punya Rekam Jejak Kelam

“Jadi gini-gini kalau profesor, aku juga bisa kayak profesor 'saudara-saudara sekalian yang saya hormati, negara kita dalam keadaan sekarang akan meningkat ekonominya..blablablabla',” ucapnya.

Mendengar ucapan dari Prabowo Subianto tersebut, para pendukungnya pun bersorak.

Prabowo Minta Warga Jangan Pulang Usai Mencoblos

Prabowo Subianto mengatakan dirinya mendapatkan informasi bahwa ada rencana kecurangan pada Pemilu 2024, salah satunya soal perusakan surat suara. Ia pun berpesan kepada masyarakat untuk jangan langsung pulang usai mencoblos di hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024 mendatang.

"Kami mendapat laporan, mendapat informasi ada rencana mau merusak surat-surat suara. Jadi, sesudah nyoblos dijaga dan dilihat. Jangan sampai surat suara dirusak," ujarnya.

"Sesudah nyoblos jangan pulang, tunggu sampai penghitungan selesai," ucapnya.

Kubu Prabowo-Gibran Temukan 

Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menyebut adanya dugaan ketidaknetralan penyelenggara pemilu di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang mereka temukan. Menurut keterangan Wakil Komandan Tim Hukum TKN, Habiburokhman, dugaan ketidaknetralan di Jawa Tengah yang ditemukan itu adalah upaya perusakan surat suara dengan menggunakan paku.

“Caranya dengan merusak surat (suara) tersebut adalah dengan menggunakan paku saat penghitungan hasil pemilihan di TPS (Tempat Pemungutan Suara),” ujarnya.

Habib menceritakan bahwa pihaknya menemukan adanya petinggi partai politik yang diduga mengumpulkan penyelenggara pemilu di sebuah hotel pada pekan ketiga Januari 2024.

“Dalam pertemuan tersebut dibahas bahwa kondisi lapangan pilpres tidak menguntungkan koalisi partai tersebut, mereka dalam posisi tertinggal dari Prabowo-Gibran,” ucapnya.***

Sentimen: positif (40%)