Tifatul menyarankan persoalan terkait Tom Lembong ditangani oleh Bahlil.

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Politikus PKS Tifatul Sembiring menanggapi sikap ‘keras’ Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan terhadap Co-Captain Timnas AMIN, Tom Lembong terkait program hilirisasi, terutama nikel.

Tifatul menyarankan Luhut untuk mengendalikan diri. Dia mengingatkan bahwa kesehatan itu sangat penting sehingga harus dijaga.

“Udahlah bang, sabar. Nggak usah ngamuk-ngamuk lagi. Nanti abang jatuh sakit pulak,” tulis Tifatul lewat akun X @tifsembiring, Jumat (26/1).

Hotman Ngaku Pusing Para Politikus Saling Tuduh soal Etika

Anggota DPR RI itu menyarankan Luhut menyerahkan persoalan yang menyangkut Tom Lembong kepada Menteri Investasi saat ini, Bahlil Lahadalia.

“Serahkan ke Bahlil aja urusan remeh temeh gitu,” pungkas Tifatul.

Baru-baru ini, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan 'memarahi' Tom Lembong terkait program hilirisasi.

Sebelumnya, Tom Lembong mengatakan harga nikel dunia yang anjlok saat ini dikarenakan hilirisasi nikel di Indonesia yang dinilai ugal-ugalan. Dia juga menyebut baterai mobil listrik Tesla pabrikan China saat ini tak lagi memakai komponen nikel, melainkan memakai Lithium-Ferro-Phosphate (LFP).

Luhut menjelaskan, harga rata-rata nikel dunia sejak 10 tahun terakhir adalah US$15 ribuan, masih lebih rendah dibandingkan harga sekarang. Periode 2014-2019, saat Indonesia memulai hilirisasi, harga rata-rata nikel dunia hanya sebesar US$12 ribuan.

Dia melanjutkan, data ekspor produk turunan nikel pada periode Januari-November 2023 adalah sebesar US$31,30 miliar, naik 0,6% dibandingkan ekspor periode yang sama pada tahun 2022, yaitu US$31,13 miliar. Kendati produksi Indonesia meningkat cukup signifikan, bukan berarti pendapatan menurun.

“Terakhir, terkait LFP. Tidak benar yang disebutkan itu kalau pabrik Tesla di Shanghai menggunakan 100% LFP untuk mobil listriknya. Mereka masih menggunakan baterai berbahan dasar nikel, yang disuplai oleh LG," ujar Luhut.

"Selain itu, publik perlu tahu bahwa lithium baterai berbasis nikel itu bisa didaur ulang, sedangkan baterai LFP sejauh ini masih belum bisa didaur ulang,” jelasnya.