Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Ayam
Institusi: UGM
Kab/Kota: Pasar Baru, Probolinggo
Tokoh Terkait
Serap Aspirasi Pedagang Probolinggo, Atikoh Ganjar Singgung Kedaulatan Kedelai
Merahputih.com Jenis Media: News
MerahPutih.com - Istri Capres nomor urur 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti, blusukan ke Pasar Baru, di Kota Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (26/1), untuk belanja dan mendengar aspirasi Wong cilik.
Masyarakat yang melihat kedatangannya, langsung menyambutnya dengan semringah terutama kaum ibu-ibu. Atikoh mulai mendatangi satu persatu lapak, mulai dari jajanan pasar, ayam potong, sayur-sayuran sampai bumbu-bumbu dapur.
Baca Juga:
Atikoh Ganjar Ingatkan Pemilih Tidak Tergiur Uang Rp 100 Ribu dan 1 Kilogram Migor
“Luar biasa banget ya, pasarnya ramai sekali, barang-barangnya juga segar karena Probolinggo ini juga salah satu penghasil bawang merah. Tapi bawang merahnya juga bagus-bagus dan harga bawang merah, bawang putih relatif stabil di sini meskipun masih agak tinggi,” kata Atikoh.
“Tadi malah yang justru agak turun daging ayam. Daging ayam turun Rp 1.000. Makanya kemarin kan juga sempat peternak dan budi daya telur itu juga pada mengeluh terkait penurunan harga,” sambungnya.
Karena itu, menurut Atikoh, harus ada langkah-langkah yang diambil untuk menstabilkan harga, agar tak memberatkan para konsumen maupun pedagang dan penyuplai.
Dan inilah akan menjadi fokus pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD jika terpilih di Pilpres 2024, yaitu menstabilkan harga bahan pokok.
Baca Juga:
Atikoh Ungkap Alasan Ganjar Rutin Menginap di Rumah Warga
“Kalau menurut saya, rantai pasokan itu disederhanakan. Mungkin lebih mengefektifkan Bulog, koperasi, sehingga dari petani itu langsung ke koperasi, Bulog tidak terlalu banyak rentetannya," ujarnya.
Dalam blusukannya, Atikoh sempat membeli tempe. Menurutnya, makanan tradisional asli Indonesia ini merupakan super food dan salah satu pengganti protein, bahkan lebih baik dibanding susu.
“Tempe itu sebetulnya super food karena hasil olahan fermentasi dan proteinnya bagus, komposisi proteinnya itu termasuk yang paling lengkap dan itu bisa dicerna oleh siapapun,” tutur Atikoh.
Dia pun mengungkapkan, produk fermentasi kedelai seperti tempe dan tahu ini memang penggerak ekonomi lokal Indonesia. Namun, masih ada kendala lantaran bahan bakunya masih impor.
“UMKM tempe tahu di Indonesia kan banyak sekali, cuma permasalahan mereka itu dari sisi bahan baku, kedelainya masih banyak yang impor. Makanya harapannya saya sempat diskusi dengan teman-teman pengrajin tahu dan tempe harapannya ada sustainability ketersediaan kedelai,” imbuhnya.
Karena itu, lulusan Fakultas Teknik Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) ini berharap bisa terjadi kedaulatan kedelai ke depannya.
“Tiap hari masyarakat di Indonesia kan makan tempe, dan ini sudah terbukti secara ilmiah, secara akademis benar-benar superfood, di mana proteinnya sangat tinggi, asam aminonya lengkap,” pungkasnya. (pon)
Baca Juga:
Siti Atikoh: Ganjar-Mahfud Akan Fokus untuk Stabilkan Harga Bahan Pokok
Sentimen: positif (49.9%)